Jutaan orang Kuba mencoba bersiap menghadapi hujan lebat dan banjir di tengah lonjakan infeksi virus corona, dengan kasus mencapai rekor 3.500 pada Jumat.
"Bayangkan, hidup kita dalam bahaya selama lebih dari satu setengah tahun karena virus corona dan sekarang badai datang," Esther Garcia, seorang ibu rumah tangga di Santiago de Cuba timur, mengatakan melalui telepon.
Peternak memindahkan ternak ke tempat yang lebih tinggi, petani memanen tanaman apa yang mereka bisa, penduduk kota mencari makanan dan penduduk di hilir dari waduk dan sungai bersiap untuk mengungsi, menurut laporan media setempat. Badai pada Jumat menghancurkan atap rumah, menumbangkan pohon dan memicu banjir di Barbados. Kemudian menghantam St. Vincent dengan hujan lebat dan angin dengan kecepatan 85 mph (140 kph), yang menghancurkan tanaman pisang.
Gelombang badai Elsa diperkirakan akan menaikkan ketinggian air sebanyak 1 hingga 5 kaki (30 hingga 152 cm) di atas normal di beberapa daerah. Di bagian selatan Hispaniola dan Jamaika, curah hujan 4 hingga 8 inci diperkirakan terjadi Sabtu hingga Minggu, kata NHC. (Sumber: Antara/Reuters)