Gubernur Jateng Tegas Tertibkan Warga Selama PPKM Darurat

Sabtu, 03 Juli 2021 | 20:17 WIB
Gubernur Jateng Tegas Tertibkan Warga Selama PPKM Darurat
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo. (Dok: Pemprov Jateng)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah resmi menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat. Kebijakan tersebut mulai berlaku pada 3 Juli hingga 20 Juli 2021 di berbagai kabupaten/kota di Pulau Jawa dan Bali.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo merasa belum ada perbedaan di hari pertama pelaksanaan PPKM Darurat. Saat gowes pada Sabtu (3/6/2021), Ganjar masih menemukan banyak warga yang belum tertib, khususnya di pasar-pasar dan warung makan. Untuk itu perlu tindakan yang lebih masif untuk mengedukasi warga terkait situasi kedaruratan saat ini.

"Rasanya belum ada perubahan apapun, khususnya kalau kita melihat di sekitar keramaian yang hari ini masih berjalan,” kata Ganjar.

“Tentunya pasar. Jadi di pasar saya harus kembali teriak-teriak untuk menertibkan. Kepala Pasar harus menyiapkan tim jaga untuk menyampaikan itu kepada masyarakat. Kalau perlu dibuat jadwal karena ketentuannya hanya 50 persen,” tambahnya.

Baca Juga: Jangan Bikin ulah di Tengah PPKM Darurat! Luhut: Ngurus Oksigen Saja Bikin Pusing

Sebelumnya, saat Ganjar mengawali gowes dari Rumah Dinas Puri Gedeh sekitar pukul 06.00. Baru berjalan lebih kurang tiga kilometer, ia sudah menghentikan laju sepeda lantaran melihat ada warga yang makan di warung tanpa menerapkan jaga jarak.

Ia langsung mengingatkan warga bahwa mulai hari ini pelaksanaan PPKM Darurat sudah dimulai dan meminta pemilik warung untuk tidak melayani pembeli yang makan di tempat.

Hal serupa juga ditemukan Ganjar selama gowes berkeliling Kota Semarang sehingga ia harus berulang kali berhenti dan mengingatkan warga.

"Ayo yang di warung bisa segera pulang. Biasanya kalau makan di warung pasti saling berhadapan. Pemilik (warung) mohon izin ya, tidak boleh ada yang makan di tempat, kalau dibungkus boleh. Daripada nanti didatangi sama Satpol PP dan ditutup warungnya," teriak Ganjar mengingatkan warga dan pemilik warung.

Selain warung, Ganjar juga berkeliling ke beberapa pasar untuk mengingatkan soal protokol kesehatan. Juga terkait situasi kedaruratan saat ini yaitu penularan Covid-19 yang sangat cepat dan meningkatnya kasus Covid-19 di Jawa Tengah dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Dukung PPKM Darurat, 67 Titik Perbatasan Kabupaten dan Kota di Jateng Ditutup

"Ayo maskernya dipakai, senjata kita hari ini yang paling utama adalah masker. Tolong saling mengingatkan, ini virusnya ganas. Kalau berjualan maskernya dipakai, jarak diatur. Kalau tidak taat nanti saya tutup pasarnya," tegas Ganjar saat mengingatkan pedagang di Pasar Gayamsari dan Pasar Kemryeng Penggaron.

Melihat beberapa temuan di lapangan itu, kesimpulan sementara Ganjar mengenai pelaksanaan PPKM Darurat masih belum menunjukkan adanya perubahan aktivitas maupun perilaku masyarakat.

Untuk itu ia akan melihat perkembangan selama dua hari pertama untuk menjadi bahan evaluasi ke depan mengingat PPKM Darurat masih akan dilaksanakan sampai tanggal 20 Juli 2021.

"Kalau saya simpulkan sampai pagi ini belum ada perubahan berarti. Maka kita harus lakukan tindakan yang lebih masif lagi untuk mengedukasi warga. Kita akan evaluasi (pelaksanaan) dua hari ini, Sabtu-Minggu. Kalau mobilitas masyarakat masih tinggi seperti ini, apalagi ini hari Sabtu, rasanya penyekatan penting untuk dilakukan. Paralel dengan itu sosialisasi musti jalan," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI