Suara.com - Pedagang tabung oksigen di Jakarta mengakui saat ini sulit memenuhi permintaan yang begitu tinggi karena banyaknya pasien Covid-19. Bahkan stok diperkirakan akan kosong dalam waktu yang lama.
Hal ini berbeda dengan klaim Gubernur Anies Baswedan yang menyebut tak ada masalah dengan penyediaan stok tabung oksigen. Anies menilai kendalanya hanya ada di distribusi.
Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Pramuka Edi Haryanto mengatakan, stok tabung oksigen sudah sangat menipis. Bahkan, kemarin, Kamis (1/7/2021) adalah penjualan terakhir di tempatnya.
"Kemarin sih masih ada sebetulnya. Kemarin itu stok terakhir sekarang udah enggak ada," ujar Edi ketika dikonfirmasi, Jakarta, Jumat (2/7/2021).
Baca Juga: Gubernur Anies Baswedan Larang Warga Jualan Hewan Kurban di Zona Merah Covid-19
Edi menyebut pihaknya sulit menyediakan lagi tabung oksigen karena kesulitan mencari bahan baku. Karena itu tabung oksigen kosong tak bisa lagi diisi ulang.
"Sekarang itu di pengisian, oksigen cairnya enggak ada. Kemarin saya sudah koordinasi sama teman-teman likuidnya kosong. Jadi bahan baku untuk mengisinya enggak ada, makanya agak lama," katanya.
Bahkan Edi memperkirakan stok tabung oksigen baru ada lagi bulan depan. Karena itu ia menyarankan agar masyarakat yang membutuhkan tabung oksigen mencarinya di luar kota seperti Tangerang dan Karawang.
"Menurut info dari importir itu Agustus 2021 baru masuk," ucapnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengakui adanya lonjakan kebutuhan tabung oksigen untuk pasien Covid-19 di RSUD. Ia pun meminta agar penyediaannya dipercepat agar pasien bisa segera mendapatkan perawatan.
Baca Juga: Waspada Mafia Oksigen Saat Kebutuhan Naik Selama Pandemi Covid-19, Polisi Diminta Tegas
Sebelumnya, Anies mengaku telah menugaskan para petugas untuk bergerak cepat dengan memborong tabung oksigen atau melakukan isi ulang langsung ke pabrik penyedia oksigen di kawasan Tangerang. Tujuannya agar distribusi langsung dari pengambilan ke RS bisa dipercepat.
"Kita saat ini tim kita sedang ada di tangerang di pabriknya untuk membawa oksigen-oksigen tambahan," ujar Anies di RSUD Koja, Jakarta Utara, Selasa (29/6/2021).
Dalam penyediaan oksigen, Anies menyebut penyediaan stoknya tidak memiliki masalah. Namun kendala utamanya saat ini adalah kurangnya kemampuan distribusi langsung ke RS dari para pengusaha tabung oksigen.
"Salah satu masalah utamanya adalah transpotasi," katanya.
Ia pun mengerahkan petugas dari berbagai Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk menerjunkan petugas serta mobil untuk mengangkut tabung oksigen.
"Karena itu mobil-mobil dari Dinas Pertamanan, Bina Marga, Dishub, dinas lain kendarannya itu dimobilisir untuk membantu mentransportasikan tabubung oksigen dari RS ke tempat-tempat pengadaannya sehingga mobilitasnya bisa cepat," ucapnya.