Suara.com - Ribuan warga di Filipina dievakuasi setelah gunung berapi Taal menyemburkan awan panas ke udara dan pihak berwenang menaikkan status menjadi waspada.
Menyadur Sky News Jumat (2/7/2021) gunung berapi Taal terletak di provinsi Batangas, selatan ibukota Manila, Filipina.
Salah satu gunung berapi di Filipina tersebut memuntahkan gumpalan freatomagmatik setinggi 1 km pada hari Kamis (1/7) hingga menyebabkan gangguan dan kekhawatiran.
Renato Solidum dari Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina mengatakan: "Ini hanya satu peristiwa ledakan, terlalu dini untuk mengatakannya."
Menurut Survei Geologi Inggris, letusan seperti itu terjadi sebagai akibat dari magma yang meletus melalui air.
Ahli vulkanologi di Filipina menaikkan status waspada ke level tiga dari level dua setelah terjadi letusan tersebut.
Pihak berwenang juga mulai mendesak penduduk di kota tepi danau Agoncillo dan Laurel, Provinsi Batangas, untuk mengungsi karena kemungkinan bahaya letusan, termasuk potensi tsunami vulkanik.
Sebuah video yang diposting di halaman Facebook badan seismologi menunjukkan air di kawah Taal mendidih sebelum dan sesudah gunung berapi tersebut meletus.
Organisasi lingkungan Greenpeace Filipina melihat adanya kabut yang tidak biasa muncul di atas cakrawala ibu kota, pada hari Rabu.
Baca Juga: Presiden Duterte ke Warga Filipina: Anda Pilih, Vaksin atau Saya Jebloskan ke Penjara
Temuan Greenpeace tersebut diakui oleh Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina (PHIVOLCS) karena kombinasi sulfur dioksida dari gunung berapi dan polusi udara yang memburuk.