Suara.com - Perwakilan dari Rektorat Universitas Indonesia (UI) Ngatawi Al- Zastrouw mengklaim tidak ada unsur intimidasi ataupun memberikan tekanan saat memanggil pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UI atas kritikan The King of Lip Service kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Kendati demikian, pihak rektorat UI sempat menanyakan apakah BEM UI lebih baik untuk menurunkan meme Jokowi yang sebelumnya sempat viral di media sosial.
Ngatawi mengatakan, bahwa pertemuan antara rektorat dengan pengurus BEM UI berjalan dengan sangat cair. Ia menyebut tidak ada kebebasan akademik yang terganggu akibat pemanggilan pengurus BEM UI tersebut.
"Tidak ada intimidasi, tidak ada menakut-nakuti atau apa, engga," kata Ngatawi dalam diskusi yang digelar Suara Mahasiswa UI, Kamis (1/7/2021) malam.
Baca Juga: Ade Armando Sebut Ada Jalur Titipan dan Nyogok Buat Masuk UI
Bahkan dalam pertemuan kedua belah pihak, Ngatawi mengungkapkan kalau pihak BEM UI sempat meminta maaf kepada rektorat karena telah membuat gaduh. Pihak rektorat kala itu sempat menanyakan kepada BEM UI apabila ada konsekuensi hukum dari apa yang sudah diperbuatnya.
Dalam kesempatan itu, pihak rektorat bertanya kepada BEM UI untuk menurunkan atau takedown meme Jokowi dengan maksud meredakan kegaduhan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang tengah mengganas.
"Kita sempat menawarkan ini kalau sampai ada konsekuensi hukum bagaimana? Sudah kita tanya seperti itu, ya enggak apa-apa pak, ini sudah resiko (jawab BEM UI). Apa ditakedown saja, supaya resiko anda tidak menjadi semakin besar menimbulkan kegaduhan di tengah Covid19 seperti ini?," terang Ngatawi.
Selain itu, Ngatawi juga menjawab anggapan publik kalau pihak rektorat UI terkesan terlalu reaktif dengan langsung memanggil para mahasiswa selang menaikkan meme Jokowi. Menurutnya pihak rektorat UI hendak meminta klarifikasi soal meme yang dibuat BEM UI tersebut.
Ia tidak bisa menutupi bahwa setingkat rektorat pun tidak mengetahui apapun soal meme Jokowi itu sebelum banyak pihak kemudian meributkannya.
Baca Juga: Buntut King of Lip Service, Ade Armando Nilai Riset BEM UI Buruk
"Karena waktu mau menaikkan (meme) itu, mau menimbulkan itu tidak koordinasi dengan Ditmawa, tahu-tahu itu naik. Makanya begitu ramai dan rektorat ditanya banyak orang kan rektorat enggak bisa jawab harus klarifikasi dulu ini ada apa, dipanggil lah itu," katanya.