Kasus DKI Meroket, Jenazah Pasien Covid-19 di Cilandak Diangkut Pakai Mobil Dishub

Kamis, 01 Juli 2021 | 15:30 WIB
Kasus DKI Meroket, Jenazah Pasien Covid-19 di Cilandak Diangkut Pakai Mobil Dishub
Petugas Perhubungan Cilandak mengevakuasi jenazah warga positif COVID-19 menggunakan mobil dinas di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Rabu (30/6/2021).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Pelaksana Perhubungan Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan, membantu evakuasi jenazah seorang warga positif COVID-19 menggunakan mobil dinas untuk menyiasati tingginya kebutuhan ambulans rumah sakit.

"Tingginya angka kasus COVID akhir ini membuat kami berpartisipasi terkait penanganan pasien COVID-19," kata Kepala Satuan Pelaksana Perhubungan Cilandak Eko Budi Prabowo di Jakarta Selatan, Kamis.

Pihaknya mengevakuasi jenazah warga positif COVID-19 di Jalan Wijaya Kusuma II di RT 7/RW4 Pondok Labu, Cilandak, menuju Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rorotan untuk dimakamkan.

Petugas Dinas Perhubungan kemudian melengkapi diri dengan menggunakan baju hazmat atau alat pelindung diri (APD) agar terhindar dari paparan virus cirona (COVID-19).

Baca Juga: Rekor! 18 Jenazah Covid-19 Dimakamkan Dalam Sehari di Kota Malang

Pihaknya menyiagakan dua personel dan satu-satunya mobil dinas untuk membantu evakuasi jenazah warga positif COVID-19.

Mobil dinas bercat putih itu kemudian dimodifikasi dengan dibuat sekat antara pengemudi dan bagian belakang serta melepas bangku di baris kedua dan ketiga.

Setelah melakukan evakuasi, petugas dan mobil dinas akan didisinfektan untuk menghindari penularan COVID-19.

Namun mengingat keterbatasan personel dan mobil dinas, pihaknya tidak bisa beroperasi selama 24 jam tetapi hanya selama jam kerja.

Kondisi itu juga menyesuaikan dengan keadaan di TPU yang menerima pemakaman jenazah hingga diperkirakan pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Sesumbar Covid-19 Tidak Ada, Pria Bongkar Makam Covid-19 Tolak Isolasi Mandiri

Dalam menjalankan operasi bantuan tersebut, pihaknya juga berkoordinasi dengan Puskesmas setempat.

"Manakala Puskesmas terjadi kekosongan ambulans dan dia sudah sana sini termasuk swasta, yayasan atau masjid ternyata penuh, baru kami diminta bantuan karena mendesak dan menghindari jenazah terlantar," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI