Innalillahi! 11 Pasien Covid-19 di Jabodetabek Dilaporkan Meninggal karena Semua RS Penuh

Kamis, 01 Juli 2021 | 12:37 WIB
Innalillahi! 11 Pasien Covid-19 di Jabodetabek Dilaporkan Meninggal karena Semua RS Penuh
Ilustrasi pemakaman jenazah pasien Covid-19. [Foto: Suarajatimpost]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Melonjaknya kasus Covid-19 mengakibatkan rumah sakit di kawasan Jabodetabek mendadak penuh dengan pasien yang terpapar virus asal China itu. Berdasarkan catatan relawan LaporCovid-19, ada 11 pasien Covid-19 meninggal dunia saat mengantre untuk mendapatkan perawatan di rumah sakit. 

Membludaknya pasien Covid-19 di sejumlah RS, LaporCovid-19 hari ini secara resmi menutup layanan untuk membatu warga mendapatkan rumah sakit. 

LaporCovid-19, menyebutkan penghentian itu karena dalam beberapa waktu terakhir ini, semenjak angka Covid-19 meningkat signifika, banyak layanan fasilitas kesehatan (faskes) penuh. 

Setidaknya mulai dari  tanggal 14-30 Juni 2021, tim relawan  LaporCovid-19 telah menerima 101 laporan dari  warga  yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca Juga: Duh! Sempat Jadi Klaster, 47 ODGJ di Kota Semarang Terpapar Covid-19

 “Yang meminta bantuan untuk mencarikan rumah sakit (RS), ruang isolasi, dan ruang rawat intensif seperti Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Intensive Care Unit (ICU), atau High Flow Nasal Cannula (HNFC), sebagian di antaranya membutuhkan ventilator dan oksigen,” kata Amanda Tan, salah satu tim Relawan LaporCovid-19, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021). 

Dari keseluruhan orang itu merupakan pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga berat, yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri. Laporan itu sendiri paling banyak berasal dari wilayah Jabodetabek. Karena kesulitan untuk mendapatkan pertolongan medis, ada sebagian pasien dilaporkan meninggal dunia. 

“Sebanyak 11 pasien meninggal saat menunggu perawatan karena penuhnya rumah sakit,” ujar Amanda. 

Melihat pelonjakan angka Covid-19 yang  menyebabkan penuhnya sejumlah rumah sakit rujukan, LaporCovid-19 mendesak  Presiden Joko Widodo untuk memberlakukan Lockdown. 

“Presiden Joko Widodo harus memprioritaskan kesehatan masyarakat dan menimbang pendapat ahli kesehatan dalam membuat kebijakan berbasis data dan kemanusiaan. Pemerintah segera mengambil langkah luar biasa darurat dengan memberlakukan lockdown di seluruh Jawa-Bali dan wilayah terdampak lainnya untuk menekan laju penularan Covid-19,” ujar Amanda. 

Baca Juga: PPKM Darurat, Jokowi: Masyarakat Harus Patuhi Aturan Ini!

“Disertai peningkatan 3T dan transparansi data agar pemahaman masyarakat terbangun dengan baik. Pemberlakuan lockdown juga disertai edukasi yangmasif, dan pemberian bantuan kebutuhan dasar kepada masyarakat terdampak. Tanpa ada penghentian mobilitas, faskes tidak akan sanggup menampung lonjakan pasien,” sambungnya. 

Di samping itu, pemerintah juga harus memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan, baik perlindungan kesehatan maupun insentif untuk mendukung tugas mereka merawat pasien Covid-19. Kemudian, terkait kebutuhan oksigen, LaporCovid-19 juga meminta pemerintah mengambil langkah yang konkret. 

“Realisasikan percepatan produksi dan distribusi oksigen untuk mencegah perburukan pada pasien Covid-19 yang mengalami sesak nafas atau penurunan saturasi oksigen,” ujar Amanda. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI