Banyak RS Penuh: LaporCovid-19 Tutup Layanan Bantuan, Minta Jokowi Terapkan Lockdown

Kamis, 01 Juli 2021 | 12:27 WIB
Banyak RS Penuh: LaporCovid-19 Tutup Layanan Bantuan, Minta Jokowi Terapkan Lockdown
ILustrasi penanganan pasien Covid-19. (Foto: Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Relawan LaporCovid-19 akhirnya menghentikan layanannya membantu masyarakat untuk mendapatkan rumah sakit rujukan Covid-19, mulai hari ini, Kamis (1/7/2021).

LaporCovid-19 menyebutkan, penghentian itu karena dalam beberapa waktu terakhir ini, semenjak angka Covid-19 meningkat signifikan, banyak layanan fasilitas kesehatan (faskes) penuh.

Setidaknya mulai dari tanggal 14-30 Juni 2021, tim relawan LaporCovid-19 telah menerima 101 laporan dari warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

“Yang meminta bantuan untuk mencarikan rumah sakit (RS), ruang isolasi, dan ruang rawat intensif seperti Neonatal Intensive Care Unit (NICU), Intensive Care Unit (ICU), atau High Flow Nasal Cannula (HNFC), sebagian di antaranya membutuhkan ventilator dan oksigen,” kata Amanda Tan, salah satu tim Relawan LaporCovid-19, lewat keterangan tertulisnya, Kamis (1/7/2021).

Baca Juga: PPKM Darurat, Jokowi: Masyarakat Harus Patuhi Aturan Ini!

Dari keseluruhan orang itu merupakan pasien Covid-19 dengan gejala ringan hingga berat, yang sebelumnya menjalani isolasi mandiri. Laporan itu sendiri paling banyak berasal dari wilayah Jabodetabek.

Karena kesulitan untuk mendapatkan pertolongan medis, ada sebagian pasien dilaporkan meninggal dunia.

“Sebanyak 11 pasien meninggal saat menunggu perawatan karena penuhnya rumah sakit,” ujar Amanda.

Melihat pelonjakan angka Covid-19 yang menyebabkan penuhnya sejumlah rumah sakit rujukan, LaporCovid-19 mendesak Presiden Joko Widodo untuk memberlakukan lockdown.

“Presiden Joko Widodo harus memprioritaskan kesehatan masyarakat dan menimbang pendapat ahli kesehatan dalam membuat kebijakan berbasis data dan kemanusiaan. Pemerintah segera mengambil langkah luar biasa darurat dengan memberlakukan lockdown di seluruh Jawa-Bali dan wilayah terdampak lainnya untuk menekan laju penularan Covid-19,” ujar Amanda.

Baca Juga: Ya Allah Mohon Doa Banget, Kondisi Jane Shalimar Makin Kritis, Alami Pneumonia Berat

“Disertai peningkatan 3T dan transparansi data agar pemahaman masyarakat terbangun dengan baik. Pemberlakuan lockdown juga disertai edukasi yangmasif, dan pemberian bantuan kebutuhan dasar kepada masyarakat terdampak. Tanpa ada penghentian mobilitas, faskes tidak akan sanggup menampung lonjakan pasien,” sambungnya.

Di samping itu, pemerintah juga harus memberikan perlindungan kepada tenaga kesehatan, baik perlindungan kesehatan maupun insentif untuk mendukung tugas mereka merawat pasien Covid-19.

Kemudian, terkait kebutuhan oksigen, LaporCovid-19 juga meminta pemerintah mengambil langkah yang kongkret.

“Realisasikan percepatan produksi dan distribusi oksigen untuk mencegah perburukan pada pasien Covid-19 yang mengalami sesak nafas atau penurunan saturasi oksigen,” ujarnya menambahkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI