Suara.com - Sebuah video menampilkan curhatan seorang wanita tentang tetangganya yang kerap marah-marah.
Video itu ia bagikan melalui sebuah akun Tiktok pribadinya.
Wanita tersebut menceritakan kebiasaan tetangganya yang sering komplain.
Padahal jarak rumahnya dengan tetangga cukup jauh. Akan tetapi dirinya selalu dikomplain lantaran sang anak kerap menangis.
Baca Juga: 3 Kabar Buruk COVID-19 Pagi Ini, Anak Makin Terancam Sampai Kakek Bunuh Diri Stres COVID
Sang tetangga pun bahkan berteriak dari rumahnya lantaran merasa terganggu dengan tangisan seorang anak.
Anehnya, wanita tersebut bercerita bahwa dirinya tak boleh memanaskan mesin mobilnya karena berisik.
Dia pun heran dengan tingkah tetangganya itu.
"Se-aneh apa tetanggamu?" tulis akun tersebut, dikutip Suara.com.
Marah Dengar Anak Nangis
Baca Juga: Ada yang Meninggal Divonis Covid-19, Masyarakat di Banjarnegara Ramai-ramai Menolak
Dalam video tersebut, wanita itu bercerita bahwa dirinya memiliki anak yang berusia 2,5 tahun.
Menurutnya hal yang wajar ketika seorang anak balita menangis dan susah untuk berhenti.
Rupanya, tangisan sang anak membuat tetangganya merasa terganggu. Padahal, jarak rumah keduanya cukup jauh.
"Jadi anakku umur 2,5 tahun kalau nangis dipegang nggak mau, dirayu malah makin jadi. Biasanya aku diemin dia dulu, sampai nangisnya reda," ujarnya.
Tak hanya itu, wanita itu bercerita bahwa tetangganya selalu komplain apapun yang ia lakukan.
Salah satunya dirinya dilarang memanaskan mesin mobil di halaman rumah.
Bahkan, sang anak menangis pun tidak diperbolehkan.
"Ini tetangga dari awal kita pindah. Apa aja dikomplain. Manasin mobil nggak boleh. Anak nangis nggak boleh. Sempet sampai pernah nyamperin anakku dan marahin anakku 3 kali pas aku sama suami lagi nggak di rumah," jelasnya.
Hal tersebut pun membuatnya heran. Hingga akhirnya, dirinya lebih memilih mendiamkan tetangga tersebut.
Komentar Warganet
Curhatan wanita itu rupanya menuai respon dari warganet.
"Dia suruh bikin komplek sendiri aja," balas warganet.
"Suruh tinggal di hutan aja tetangganya," timpal warganet.
"Suruh tinggal di hutan cocoknya yang begitu," komentar warganet.
"Suruh tinggal di kuburan sono sepi," ujar warganet lain.