Pada tahun 1966, Mao juga sempat meluncurkan Revolusi Kebudayaan dan melepaskan Pengawal Merah untuk menghancurkan semua sisa-sisa "budaya feodal" Tiongkok.
Pada masa revolusi kebudayaan, sejarawan dan pemerhati politik mencatat adanya kenaikan partisipasi publik dalam mengontrol pemerintah.
Ketika Ketua Mao wafat tahun 1976, para pemimpin baru PKC memulai serangkaian reformasi politik dan ekonomi, termasuk membuka negara untuk perdagangan dan investasi internasional.
Dalam lima dekade sejak itu, PKC telah mengawasi pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi yang telah mengangkat puluhan juta orang keluar dari kemiskinan dan mengubah China menjadi kekuatan global utama.
Pada usia 100 tahun tahun ini, PKC adalah salah satu dari sedikit partai komunis yang mempertahankan kekuasaan hingga abad ke-21.
Banyak analis mengatakan PKC berada di puncak kekuasaannya pada usia keseratusnya, tetapi menghadapi tantangan baru, baik di dalam maupun luar negeri.
Termasuk ketidaksetaraan ekonomi, degradasi lingkungan, dan ketegangan dengan Amerika Serikat dan negara-negara maju lainnya atas perdagangan, politik dan hak asasi manusia.