Menpora akan Lakukan Kegiatan Side Event untuk Dukung G-20 dan KTT Asean 2023

Rabu, 30 Juni 2021 | 13:49 WIB
Menpora akan Lakukan Kegiatan Side Event untuk Dukung G-20 dan KTT Asean 2023
Dok: Kemenpora
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Pemuda dan Olaharaga (Kemenpora) siap mensukseskan pre-event Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 2022 yang akan diselenggarakan di Labuan Bajo dan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) lainnya.

Menteri Pemuda dan Olharaga (Menpora), Zainudin Amali mengatakan, pihaknya akan membuat side event untuk memeriahkan kegiatan tersebut.

“Kami mengikuti apa yang menjadi bagian dari tugas kami yakni di situ di side event," tutur Amali dalam keterangannya di Jakarta, pada Rabu, (30/6/2021).

Side event apa yang akan diselenggarakan, Amali mengaku akan mengkoordinasikannya terlebih dahulu dengan jajaran eselon I di Kemenpora dan pihak kepanitiaan.

Baca Juga: HANI 2021, Wapres Dorong Sinergitas Nasional dan Internasional Lawan Narkoba

“Namun pada prinsipnya kami siap dan sebagaimana yang di sampaikan oleh Pak Menko Perekonomian tadi kita juga akan siap mengalokasikan anggaran untuk G-20 ini,” lanjut Amali.

Hal tersebut disampaikan Amali usai mengikuti rapat koordinasi terkait persiapan Pre Event G-20 dan KTT ASEAN di Labuan Bajo yang dipimpin langsung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (Menko Marves) Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan secara virtual, pada Selasa (29/6/2021).

Rapat tersebut juga turut dihadiri pula oleh Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian, Airlangga Hartarto; Menko Politik, Hukum, dan Keamanan (Polhukam) Mahfud MD dan sejumlah menteri di bawah koordinasi tiga Kemenko tersebut.

Luhut mengatakan, pihaknya ingin KTT G20 2022 dan KTT ASEAN 2023 di Indonesia betul-betul dimanfaatkan untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dan ekonomi kreatif.

“Tujuan utama adalah untuk mempromosikan lima DPSP melalui penyelenggaraan KTT G-20 2022 dan KTT ASEAN 2023. Memanfaatkan momentum dua KTT sebagai batu loncatan pemulihan ekonomi nasional salah satunya melalui sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang ditetapkan proses digitalisasi,” kata Luhut dalam rapat ini.

Baca Juga: Menpora Amali Hadiri Rakor Persiapan Pre Event G-20 dan KTT ASEAN di Labuan Bajo

Untuk pre event, salah satunya akan digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang merupakan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP). Menurut Luhut, untuk menjadi lokasi pre event G-20 dan KTT ASEAN, masih banyak yang perlu dipersiapkan terutama terkait sarana dan prasarana.

Luhut yakin, dengan penyelenggaraan pre event di lima DPSP, maka akan mengakselerasi pembangunan infrastruktur pendukung seperti akomodasi jalan dan fasilitas umum serta pengembangan citra (brainly) sebagai kawasan pariwisata yang berkualitas.

“Program persiapan pre event G-20 di Labuan Bajo akan menjadi pilot project dan parameter untuk mengukur kesiapan pelaksana kegiatan di lima DPSP dan lokasi lainnya,” katanya.

Luhut memaparkan bahwa untuk saat ini, di Labuan Bajo sudah tersedia 9 hotel dengan private resort dengan total kamar beroperasi sebanyak 848 kamar.

“Sedangkan ketersediaan venue untuk pelaksanaan event memiliki kapasitas 350 pax,” katanya.

Pre event ini rencananya akan digelar antara Desember-Oktober, atau sebelum KTT G-20 yang digelar bulan November 2022. Sebelum pelaksanaan event KTT G-20 ini, Labuan Bajo dan lima DPSP dapat dijadikan sebagai lokasi pelaksanaan pre event berupa sidang tingkat menteri dan lainnya.

“Sehingga nanti Indonesia betul-betul lebih dikenal lagi mengenai persiapan tujuan wisata,” harapnya.

Sementara pada pelaksanaan itu KTT G-20 berlangsung di Bali, Labuan Bajo akan dimanfaatkan sebagai lokasi untuk side event dapat berupa seminar, workshop, FDG, gelar budaya, pameran dan berbagai macam forum.

“Kemudian pada bulan Desember atau setelah event G-20, dapat dimanfaatkan sebagai batu loncatan percepatan ekonomi termasuk ekonomi digital, ekonomi kreatif, telework, penggunaan green teknologi dan otomomatisasi,” pintanya.

Luhut pun meminta Kementerian Pariwisata agar berkoordinasi penuh dengan Kementerian PUPR, Kemnterian Perhubungan, Kominfo dan Kementerian BUMN serta Pemerintah Daerah untuk kesiapan infrastruktur, akomodasi transportasi, untuk menunjang event di Labuan Bajo.

“Kemudian Kementerian Pariwisata bersama Kementerian Perdagangan, Kementerian Investasi, Kemenpora dan Bappenas serta pelaku dari sistem digital untuk menyusun usulan penyelenggaraan kegiatan pre event dalam rapat tingkat menteri tentang eksklusivitas dan transformasi terkait pemberdayaan perempuan, pemuda dan seterusnya,” pesan Luhut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI