Suara.com - Beredar di media sosial, sebuah narasi yang mengklaim pergi ke masjid tidak perlu memakai masker dan menjaga jarak.
Klaim tersebut beredar dalam video berjudul "Live Kajian Online Laznas Dewan Dakwah Sumsel & HNI Prabumulih_Ramadhan Produktif dimasa Pandemi" yang diunggah kanal YouTube Gen HNI ACHievers, 3 April 2021.
Dalam video tersebut, terdapat pernyataan dari Prof Dr. dr. H Yuwono M, Biomed sebagai berikut ini:
“……Pencegahan, pencegahannya jadi kitakan suka mengenal 3M, maka tadi saya bawa masker. 3M pakai masker, mencuci tangan, kemudian apa, menjaga jarak, kemudian menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Jadi itu 5M kira kira.
Baca Juga: Akui Kebijakan Pemerintah Soal Penanganan Covid-19 Sering Berubah, Ini Kata Mahfud MD
Saya perlu terangkan ya M yang pertama memakai masker dan masker ini dipakai di 3 tempat cuma. Prinsipnya 3 tempat. Satu di Rumah Sakit, ini studio bukan rumah sakit. Yang kedua, dipakai di kerumunan sekaligus M yang keempat tadi. Kerumunan adalah kumpulan orang yang nggak jelas. Ini kita bertiga jelas nggak nih (InsyaaAllah Jelas) jelas ya.
Jelas maksudnya, jelas orangnya, jelas tujuannya. Contoh kerumunan yang paling mudah ya teman-teman sekalian achievers, bahwa yang paling mencolok dari yang namanya kerumunan adalah pasar. Di pasar itu nggak jelas, pedagang betul ada, pedagang pura-pura ada, pembeli betul ada, pembeli pura-pura ada, copetnya ada, orang yang nggak ada tujuannya juga datang ke sini juga ada, yang sakit juga ada, karena yang sakit terpaksa berdagang misalnya, karena dia nggak punya penghasilan selain itu.
Nah, tapi kalau orang yang jelas tujuannya pasti nggak mungkin. Ke masjid jelas tujuannya, ke pertemuan jelas tujuannya. Jadi itu saya luruskan ya, ini dipakai di kerumunan, dipakai di Rumah Sakit, atau berdekatan dengan orang sakit. Sekaligus saya sampaikan tentang menjaga jarak, jaga jarak itu menjaga jarak dengan orang sakit, bukan dari orang sehat. Jadi kalau ke masjid itu sekarang masih jauh-jauh itu tolong ini rekaman ini disebar kemana-mana…..”
Lalu benarkah klaim tersebut?
PENJELASAN
Baca Juga: Perusahaan Industri di Bekasi Diwajibkan Siapkan Tempat Isolasi Pekerja Positif COVID-19
Berdasarkan penelusuran turnbackhoax.id -- Jaringan Suara.com, klaim bahwa ke masjid tidak perlu pakai masker dan menjaga jarak menyesatkan.
Faktanya, Wakil Ketua MUI, Anwar Abbas menegaskan bahwa penggunaan masker di Masjid justru seharusnya menjadi suatu kewajiban. Sebab, pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Pada video berjudul "Kata Profesor Boleh Lepas Masker di Masjid??", Pak Ahmad menjelaskan bahwa apa yang disampaikan profesor dalam video Gen HNI ACHievers yang diketahui bernama Prof Yuwono itu tak benar-benar salah.
Namun, dalam beberapa aspek, pernyataan yang disampaikan oleh Pak Ahmad disebut menyesatkan.
Konsep orang jelas dan tidak jelas yang disampaikan Prof Yuwono masih sangat abstrak untuk dijabarkan. Kemudian hal itu dibantah oleh Pak Ahmad, bahwa dari sains dan banyak jurnal mengatakan, jika covid ini juga bisa menginfeksi orang tanpa gejala. Hal itu bisa dibuktikan melalui tes agar dapat diketahui seseorang membawa partikel virus atau tidak.
Lebih lanjut, Pak Ahmad juga menjelaskan, tentang virus Covid-19 yang menginfeksi tidak hanya bagian rongga bawah pernapasan seperti virus-virus terdahulu (Sars dan Flu Burung).
Namun, Covid-19 bisa memiliki ikatan di dua rongga, rongga bagian atas pernapasan, dan rongga bagian bawah pernapasan. Virus ini tak akan menampakkan gejala jika masih berada di rongga atas, dan dalam jumlah banyak dapat ditularkan saat seseorang berbicara.
"Kalau dia tidak sakit, maka kita juga harus waspada karena siapa tahu dia membawa virus. Itu sebabnya di masjid pun kita juga harus jaga jarak," terang Pak Ahmad.
Selain itu, Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pengurus masjid tak melarang jemaah untuk menggunakan masker saat beribadah.
Hal itu disampaikan oleh Anwar Abbas, menanggapi pengurus salah satu masjid di Bekasi yang sempat melarang jemaah untuk menggunakan masker.
Abbas mengatakan, penggunaan masker di Masjid justru harus menjadi suatu kewajiban karena pandemi Covid-19 masih berlangsung. Ia menegaskan, dalam menghadapi pandemi, umat Muslim tak boleh hanya menggunakan ilmu agama semata. Akan tetapi juga ilmu pengetahuan.
"Kalau kita tidak tahu dengan baik tentang apa yang harus kita lakukan, maka kita harus bertanya kepada yang ahli. Dan para ahli telah menyuruh kia untuk menjaga dan melindungi diri dengan menerapkan protokol kesehatan, diantaranya memakai masker dan menjaga jarak," terang Abbas dalam keterangan tertulis, Selasa (4/5/2021).
KESIMPULAN
Dari uraian di atas, disimpulkan bahwa klaim tersebut masuk dalam hoaks kategori konten yang menyesatkan.
Sebab Anwar Abbas menegaskan bahwa penggunakan masker di masjid seharusnya menjadi kewajiban karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.