Ade Armando Kritik BEM UI Soal Julukan Jokowi, Blok Politik Pelajar Beri Sindiran Menohok

Selasa, 29 Juni 2021 | 15:26 WIB
Ade Armando Kritik BEM UI Soal Julukan Jokowi, Blok Politik Pelajar Beri Sindiran Menohok
Ade Armando.[YouTube/CokroTV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Delpendro Marhaen dari Blok Politik Pelajar memberi sindiran menohok bagi Pakar Komunikasi, Ade Armando, terkait kritikannya terhadap BEM UI yang memberi julukan Presiden Jokowi "King of Lip Service".

Ia mengatakan Ade Armando ingin bersikap heroik, seolah hendak membentengi Presiden Jokowi dari kritik para mahasiswa.

Sindiran tersebut disampaikan saat debat dirinya berdebat dengan Ade Armando, seperti dikutip Suara.com dari tayangan kanal YouTube Kompas TV, Selasa (29/6/2021).

Dalam kesempatan itu, Delpedro membantah tudingan Ade Armando yang menyebut BEM UI hanya dimintai klarifikasi.

Baca Juga: Giliran Staf Menkominfo Sindir BEM UI soal Peretasan Akun Medsos

"Mas Ade nampaknya salah. Kurang baca berita kayaknya. Coba mas srolling," kata Delpedro.

Ade Armando Kritik BEM UI Usai Beri Julukan Jokowi, Blok Politik Pelajar Balas Sindiran Menohok (YouTube/KompasTV).
Ade Armando Kritik BEM UI Usai Beri Julukan Jokowi, Blok Politik Pelajar Balas Sindiran Menohok (YouTube/KompasTV).

Selain itu, Blok Politik Pelajar tersebut juga membantah aksi BEM UI mengunggah foto Jokowi tersebut berupaya untuk menampilkan sikap heroik.

"Oleh karenanya BEM UI membuat video, bukan sifatnya heroik," terang dia.

Delpedro lantas memberikan sindiran menohok bagi Ade Armando. Ia menyebut Dosen UI itulah yang justru bersikap heroik.

Dia menilai hal itu lantaran Ade Armando menurutnya muncul di hadapan publik untuk membentengi Jokowi dari mahasiswa.

Baca Juga: Baru Menikah Istri Langsung Dicerai, Air Dipakai Tetangga untuk Renovasi Rumah

"Justru menurut saya, mas Ade Armando yang ingin bersikap heroik, muncul di hadapan publik, membentengi Jokowi," kata dia.

Lebih lanjut, Blok Politik Pelajar menjelaskan, aksi BEM UI sebenarnya berupaya melawan rezim saat ini karena sudah sewenang-wenang.

"Ini perlawanan terhadap rezim sekarang yang sewenang-wenang, sudah meningkat eskalasinya," tegas Delpedro.

Sebelumnya, BEM UI memberikan kritikan tajam kepada Presiden Joko Widodo dengan menjuluki Jokowi sebagai "King of Lip Service".

Kritikan ini dibagikan di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram. BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati, dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji.

"JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE. Halo, UI dan Indonesia! Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis BEM UI di Instagram seperti dikutip oleh Suara.com, Minggu (27/6/2021).

BEM UI menagih berbagai janji Jokowi, mulai dari masalah revisi UU ITE hingga penguatan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

Rektorat Universitas Indonesia telah memanggil pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa buntut dari unggahan di media sosial yang mengkritik Presiden Joko Widodo atau Jokowi sebagai "King of Lips Service".

Sedikitnya ada 10 mahasiswa pengurus BEM UI yang dipanggil termasuk Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra oleh Direktur Kemahasiswaan UI Tito Latif Indra pada Minggu (27/6/2021).

"Betul, atas pemuatan meme tersebut di media sosial, UI mengambil sikap tegas dengan segera melakukan pemanggilan terhadap BEM UI pada sore hari Minggu, 27 Juni 2021," kata Kepala Humas dan KIP UI Amelita Lusia.

Amelita mengklaim pemanggilan ini bukan berarti membungkam kebebasan berpendapat mahasiswa, namun UI menilai tindakan mahasiswa ini telah melanggar aturan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI