Rusun Pasar Rumput Jadi Ruang Isolasi Covid-19, Ini yang Dikhawatirkan Pedagang

Selasa, 29 Juni 2021 | 15:09 WIB
Rusun Pasar Rumput Jadi Ruang Isolasi Covid-19, Ini yang Dikhawatirkan Pedagang
Petugas kebersihan menyapu salah satu bagian Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (25/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang mengalihfungsikan rumah susun (rusun) di kawasan Pasar Rumput menjadi tempat isolasi Pasien Covid-19 membuat pedagang di kawasan tersebut khawatir.

Para pedagang sendiri mengakui, sebenarnya menolak pengalihfungsian tersebut. Untuk diketahui, hunian Rusun Pasar Rumput berada dalam satu bangunan dengan pasar, karena tepat di bawahnya, yakni lantai 1,2, dan 3 menjadi tempat jualan. 

Seorang pedagang di Pasar Rumput, Mulyadi mengaku khawatir pelanggannya enggan datang berbelanja, karena di tempatnya mencari nafkah difungsikan jadi tempat isolasi pasien Covid-19. Apalagi kini situasi pasar tergolong sepi. 

"Nggak ada tempat isolasi di atas saja sudah sepi (pengunjung berbelanja). Sekarang  ada tempat isolasi Covid-19 ini kan sepi pasar,"  ujar Mulyadi saat ditemui Siuara.com di lokasi, Selasa (29/6/2021). 

Baca Juga: Rusun Pasar Rumput jadi Tempat Isolasi, Pedagang dan Pasien Covid Nantinya Disekat Tembok

Bahkan, dia mengaku saat ini, sudah ada pembeli yang mulai was-was datang berbelanja, meskipun rusun belum digunakan untuk menampung para pasien Covid-19. 

"Dari pembeli saja kadang kayak gitu, 'Pak, di atas dijadikan buat itu (tempat isolasi) ya, Pak?' Jadi ngeri mereka mau datang. Memang sekarang belum (digunakan), tapi orang sudah takut duluan. Apalagi sudah mulai berlaku," ujarnya. 

Lantaran itu, dia memastikan sebenarnya para pedagang menolak rencana  Pemerintah DKI Jakarta. Namun, kata Mulyadi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. 

"Umumnya pedagang menolak, tapi mau bagaimana lagi? Keadaannya seperti ini wabah ya, mau bagaimana? Yang dikhawatirkan itu ke pedagangnya ini," imbuhnya. 

Di samping itu, pria yang berjualan pakaian ini juga menyayangkan tidak adanya sosialisasi resmi dari pengelola pasar terkait wacana tersebut.

Baca Juga: Rusun Pasar Rumput Jadi Tempat Isolasi Pasien COVID-19, Pasar Jaya Pasang Pembatas

Mereka mengetahui adanya rencana pengalihfungsian rusun menjadi tempat isolasi hanya dari mulut ke mulut. 

"Sosialisasi sudah ada cuma kurang juga dari pengelola. Pemberitahuannya waktu akan mau diisi di atas juga kan pemberitahuan ke pedagang juga , kurang. Pemberitahuan cuma dari mulut ke mulut saja. Kabarnya kapan digunakan kami belum tahu," jelas Mulyadi.

Serupa dengan Mulyadi, hal yang sama juga diungkapkan pedagang lainnya, yang enggan disebut namanya. Pria berusia 40 tahun ini memastikan  semua pedagang menolak. 

"Sebenarnya semua pedagang menolak, semua pasti nolak termasuk saya. Istilah gini,  emang orang sehat mau dicampur dengan orang sakit? Secara tidak langsung kan gitu, pedagang pasar di sini kan sehat," ujarnya. 

Di samping itu, pedagang ini juga mengaku, mengetahui informasi pengalihfungsian rusun hanya lewat media, mereka para pedagang tidak mendapatkan informasi resmi dari pengelola pasar. 

"Kalau untuk sosialisasi dari pengelola  pasar belum ada, untuk koordinasi tentang masalah penempatan pasien Covid-19 belum ada, sampai sekarang. Maksudnya kami pedagang tahunya informasi dari media," jelasnya. 

Kemudian, dia juga mempertanyakan, mengapa Rusun Pasar Rumput dipilih menjadi salah satu lokasi isolasi pasien Covid-19. Padahal, kata dia, ada tempat lain yang jauh dari kerumunan masyarakat. 

"Oke lah rusun kosong, kan ada reklamasi pantai yang empat blok bisa digunakan kapan pun dan siapapun. Kenapa tidak di situ? Kan Gubernur Anies pernah ngomong, siapapun yang mau menggunakan silakan. Itu tempat matahari banyak, aktivitas di luar padat penduduk, akses tol gampang," ujarnya. 

Seperti diketahui, Rusun Pasar Rumput akan digunakan sebagai tempat isolasi bagi pasien COVID-19.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria merinci,  jumlah kamar di tower I, II dan III yang digunakan untuk isolasi pasien Covid-19 mencapai 1.984 kamar. 

Satu kamar, kata  dia , rencananya akan diisi empat tempat tidur sehingga total kapasitas  mencapai 7.936 tempat tidur. 

Rencananya rumah susun 25 lantai dengan tiga tower itu akan digunakan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 dalam waktu dekat. 

Penyiapan rumah susun sebagai lokasi isolasi pasien Covid-19 dilakukan mencermati keterisian ruang perawatan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet dan rumah sakit rujukan yang hampir penuh.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI