Ahli Berbeda-beda Pandangan Soal Covid-19, Mahfud MD: Jadi Masalah Buat Pemerintah

Selasa, 29 Juni 2021 | 13:10 WIB
Ahli Berbeda-beda Pandangan Soal Covid-19, Mahfud MD: Jadi Masalah Buat Pemerintah
Menkopolhukam Mahfud MD [Suara.com/Ria Rizki Nirmala Sari]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan ada hal yang membuat pemerintah tidak mudah dalam melaksanakan kebijakan penanganan Covid-19. Yakni soal perbedaan pandangan dari berbagai elemen masyarakat terkait virus corona tersebut.

Mahfud mencontohkan dengan beragam pandangan dokter yang berbeda-beda soal kebijakan pemerintah yang mesti diambil ketika kasus Covid-19 di Indonesia melonjak. Ada dokter yang meminta pemerintah untuk melakukan lockdown, namun ada pula dokter yang menyarankan tidak perlu melakukannya.

"Misalnya kalau berita hari ini seorang dokter dari IDI mengatakan kalau negara ini mau selamat jangan terlambat, segera lockdown. Tapi ada dokter lain namanya dokter Fadilah mengatakan jangan lockdown," kata Mahfud saat memberikan sambutan dalam acara BPK secara virtual, Selasa (29/6/2021).

"Sesama dokter berbeda, yang cocok di Indonesia tidak lockdown. Ini kan bagi pemerintah juga jadi masalah," sambungnya.

Baca Juga: Curhat Batal jadi Wali Nikah Keponakan, Mahfud MD: Biar Keluarga di Madura yang Putuskan

Bukan hanya di lingkungan dokter, tetapi juga berlaku di kalangan ahli agama. Sepengetahuan Mahfud, ada ahli agama yang mengikuti paham jabariyah di mana mempercayai usaha manusia ketika menginginkan kesembuhan.

Akan tetapi ada pula ahli agama yang memilih paham qodariyah, yakni meyakini kalau usaha apapun yang dilakukan kalau sudah takdirnya maka tetap akan kena penyakit.

"Saudara antara aliran jabariyah dan qodariyah ini masih tumbuh di tengah masyarakat dan pemerintah tetap harus mengambil keputusan," ujarnya.

Perbedaan pandangan juga berlaku di kalangan sosiolog. Beragam pendapat disampaikan sosiolog saat menanggapi kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menekan penyebaran Covid-19.

Bahkan kata Mahfud, ada seorang profesor yang mengatakan kalau Covid-19 itu tidak pernah ada. "Bahkan ada seorang profesor mengatakan Covid-19 itu tidak ada, itu profesor, baru kali ini," tuturnya.

Baca Juga: Diam-Diam Pemerintah Teken SKB Pedoman Implementasi UU ITE

Beragam kontroversi itu menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan. "Kebijakan sudah diambil dan itulah perlunya kita punya pemerintah. Jadi pemerintah tetap ambil keputusan," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
Denny Landzaat Blak-blakan Kritik Presiden Indonesia: Saya Ogah Semeja dengan Dia
Ari Lasso Curigai Pemecatan Shin Tae-yong: Erick Thohir Pusing karena Dikelilingi...
Ari Lasso Curigai Pemecatan Shin Tae-yong: Erick Thohir Pusing karena Dikelilingi...
Respons Berbeda Cak Imin-Mahfud MD Soal Penggeledahan Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo
Respons Berbeda Cak Imin-Mahfud MD Soal Penggeledahan Rumah Mentan Syahrul Yasin Limpo
Anak Didik STY Semua! 3 Pemain Keturunan Timnas Indonesia Masuk Daftar Pindah Federasi Terbaik di Eropa
Anak Didik STY Semua! 3 Pemain Keturunan Timnas Indonesia Masuk Daftar Pindah Federasi Terbaik di Eropa
Sama-Sama Mualaf, Reza Rahadian Berbeda Pandangan dengan Dian Sastro Soal Salat
Sama-Sama Mualaf, Reza Rahadian Berbeda Pandangan dengan Dian Sastro Soal Salat
Rizky Febian Harus Tahu, Begini Pandangan Hindu Soal Menikah Beda Agama
Rizky Febian Harus Tahu, Begini Pandangan Hindu Soal Menikah Beda Agama

TERKINI