Berkenaan dengan itu, sang petugas memanggil pihak keamanan. Namun, sang petugas keamanan saat itu sedang berada di zona merah.
"Sehingga memanggil petugas keamanan menangani pasien posisi tim keamanan saat itu sedang berada zona merah. Karena kondisi pasien tidak tenang sehingga tim security masuk zona merah tanpa kenakan APD level 3 pasien dilakukan dengan bantuan alat listrik," beber Yudi.
Yudi menyebut aksi penyerangan pasien Covid-19 itu menyebabkan hazmat dokter jaga robek. Selanjutnya, dokter mengganti hazmat yang sobek dan kembali menangani pasien tersebut.