Covid-19 di Singapura Bakal Dianggap Flu Biasa, Prof Zubairi: Jangan Latah PR Masih Banyak

Selasa, 29 Juni 2021 | 07:47 WIB
Covid-19 di Singapura Bakal Dianggap Flu Biasa, Prof Zubairi: Jangan Latah PR Masih Banyak
Ilustrasi Singapura (Unsplash/Jisun Han)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban lantas memberikan tanggapannya mengenai Singapura yang berniat menganggap Covid-19 sebagai flu biasa.

Lewat sebuah cuitan yang ia unggah di akun Twitternya, Senin (28/6/2021) Prof. Zubairi mengimbau agar masyarakat Indonesia tak latah mendengar kabar tersebut.

Ia mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa pekerjaan rumah tentang penanganan Covid-19 masih banyak. Mulai dari munculnya varian Delta, vaksinasi rendah, hingga rumah sakit yang kapasitasnya penuh terisi.

"Jangan latah dan membandingkan kita dengan Singapura yang akan perlakukan Covid-19 seperti flu biasa," tilis Prof. Zubairi dalam cuitannya, dikutip suara.com, Selasa (29/6/2021).

Baca Juga: Percepat Herd Immunity, Pihak Swasta Juga Ikut Bantu Program Vaksinasi Covid-19

"Pekerjaan rumah kita masih banyak: Varian Delta + tingkat vaksinasi masih rendah + testing rendah + rumah sakit penuh," sambungnya.

Lebih lanjut, Prof. Zubairi kembali menegaskan agar semua pihak fokus pada penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Mari fokus penanganan di negara sendiri. Terima kasih," pungkasnya.

Cuitan Prof. Zubairi tentang Singapura yang akan anggap Covid-19 sebagai flu biasa (twitter)
Cuitan Prof. Zubairi tentang Singapura yang akan anggap Covid-19 sebagai flu biasa (twitter)

Melansir dari Solopos.com -- jaringan Suara.com, Singapura segera menyatakan Covid-19 akan diperlakukan layaknya penyakit endemik seperti flu biasa. Negara tersebut tidak akan memberlakukan peraturan ketat untuk menghentikan penularan virus corona.

Tidak akan ada karantina pelancong, dan tidak perlu diisolasi bagi yang sudah kontak dengan penderita. Negeri jiran tersebut juga berencana untuk tidak lagi mengumumkan jumlah kasus harian Covid-19.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Nambah Terus, RSDP Serang Bangun Tenda Darurat

Para menteri mengatakan Covid-19 bisa dijinakkan jika tidak ditaklukkan. Mereka menata apa yang mereka sebut sistem normal baru.

"Alih-alih memantau jumlah infeksi Covid-19 setiap hari, kami akan fokus pada hasil. Berapa banyak yang jatuh sakit parah, berapa banyak di unit perawatan intensif, berapa banyak yang perlu diintubasi untuk oksigen, dan sebagainya. Ini seperti bagaimana kita sekarang memantau influenza," ujar para menteri Singapura.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI