Jawaban Santai Ade Armando Usai Disebut Sebagai Pion Pembual

Selasa, 29 Juni 2021 | 06:55 WIB
Jawaban Santai Ade Armando Usai Disebut Sebagai Pion Pembual
Ade Armando.[YouTube/CokroTV]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando mengungkapkan, tindakan kepolisian yang menangkap mahasiswa atau aktivis yang berunjuk rasa, ketika mengkritis pemerintah, bukan tindakan represif.

Hal itu ia katakan saat debat terbuka antara dirinya dengan Delpedro Marhean dari Blok Politik Pelajar (BPP), menyoal kritikan BEM UI yang menyebut, Jokowi King of Lip Service.

Awalnya Delpedro memaparkan kritikan BEM UI, dalam salah satu poinnya terkait tindak represif kepolisian yang menangkap mahasiswa saat berunjuk rasa.

“Di kontennya BEM UI ada beberapa poin misalnya bilang represi ketika (Jokowi) bilang kangen di demo. Mas Ade nggak tahu ketika teman saya diangkut ke mobil polisi. saya temanin ke Polda, Mas Ade nggak tahu itu,” kata Delpedro saat debat berlangsung, Senin (28/6/2021).

“Padahal Jokowi bilang mau didemo. Artinya apa di situ, King of Lip Service itu benar. Nggak salah kalau yang dipujanya Jokowi King Of Lip servicice pembual gitu. Berikutnya pion-pionnya juga jago membual,” sambungnya.

Mendapat pernyataan itu, Ade Armando membantah penangkapan itu merupakan tindakan represif.

“Jadi orang ditahan dibawa ke kantor polisi kalau dalam pandangan saya itu bukan sesuatu yang menunjukkan ini rejim, rejim yang represif,” kata Ade Armando menanggapi.

Bahkan menurutnya penangkapan itu hal yang lumrah.

“Kalau ada alasan untuk menangkap orang, untuk menahan ya nggak apa-apa menurut saya. Yang penting ada alasannya atau nggak,” ujarnya.

Baca Juga: Sebut BEM UI Ngaco saat Kritik Jokowi, BPP Balas Ade Armando: Pintar Itu Manut Rezim?

Ade Armando pun berdalih, penangkapan itu karena unjuk rasa yang dilakukan di tengah situasi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI