Sebut BEM UI Ngaco saat Kritik Jokowi, BPP Balas Ade Armando: Pintar Itu Manut Rezim?

Selasa, 29 Juni 2021 | 06:30 WIB
Sebut BEM UI Ngaco saat Kritik Jokowi, BPP Balas Ade Armando: Pintar Itu Manut Rezim?
Ade Armando. (YouTube/CokroTV).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Delpedro Marhaen dari Blok Politik Pelajar (BPP) secara terang-terangan mencecar Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando saat debat terbuka menyoal kritikan BEM UI yang menyebut Presiden Jokowi sebagai King of Lip Service.

Debat panas itu berawal saat Ade Armando menyebut cara BEM UI mengkritisi Jokowi tidak pintar. 

“Tapi pada saat yang sama karena mereka (BEM UI menyerang pak Jokowi dengan cara yang menurut saya tidak pintar, maka sebagai seorang anggota civitas UI harus menyatakan bahwa enggak beres nih kalian cara berpikirnya,” ujar Ade Armando saat debat berlangsung, Senin (28/6/2020) malam.

Ketidakpintaran BEM UI menurutnya karena informasi yang disajikan hanya mengutip berita dari sejumlah media

Baca Juga: Fakta Kritikan BEM UI ke Presiden Jokowi yang Viral

“Nah mereka kan menyajikan serangkaian bukti. Singkat saja ada UU ITE ada KPK ada UU Ciptaker ada penangkapan,  pembubaran para demonstran. Saya melihat keempat-empatnya walaupun dengan derajat yang berbeda-beda itu lemah secara logika. Misalnya yang  paling gampang Undang-Undang ITE. Nih  kayaknya anak BEM risetnya nggak baca apa yang dibuat oleh pemerintah dalam menyajikan revisi Undang-udang  ITE,” paparnya. 

Mendengar pernyataan itu, Delpedro lalu mempertanyakan arti dari pernyataan Ade Armando.  Dia lantas mencecar Ade Armando, dengan menyatakan pintar itu harus manut terhadap pemerintah. 

“Saya mau tanya apakah pintar itu harus manut pada rezim? Harus sesuai dengan kemauan rezim? Tidak mengkritisi gitu? Atau misalnya sepakat? Itu baru didefinisikan pintar, apakah itu maksudnya? Dari Ade Armando,” cecar Delpedro. 

Dipanggil Rektorat Usai Kritik Jokowi

Sebelumnya, BEM UI memberikan kritikan tajam kepada Presiden Joko Widodo. Dalam kritikan terbuka ini, BEM UI menyebut Presiden Jokowi sebagai "King of Lip Service". Kritikan ini dibagikan di akun media sosial BEM UI, baik di Twitter maupun Instagram. BEM UI menyoroti berbagai janji Jokowi yang tidak ditepati, dan menyebut sang presiden kerap mengobral janji.

Baca Juga: The King of Lip Service, Representasi Kritik Politik oleh BEM UI

"JOKOWI: THE KING OF LIP SERVICE. Halo, UI dan Indonesia! Jokowi kerap kali mengobral janji manisnya, tetapi realitanya sering kali juga tak selaras. Katanya begini, faktanya begitu," tulis BEM UI di Instagram seperti dikutip oleh Suara.com, Minggu (27/6/2021).

Tak lama berselang, sedikitnya ada 10 mahasiswa pengurus BEM UI dipanggil Rektorat UI termasuk Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra oleh Direktur Kemahasiswaan UI Tito Latif Indra pada Minggu (27/6/2021).

"Betul, atas pemuatan meme tersebut di media sosial, UI mengambil sikap tegas dengan segera melakukan pemanggilan terhadap BEM UI pada sore hari Minggu, 27 Juni 2021," kata Kepala Humas dan KIP UI Amelita Lusia.

Amelita mengklaim pemanggilan ini bukan berarti membungkam kebebasan berpendapat mahasiswa, namun UI menilai tindakan mahasiswa ini telah melanggar aturan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI