Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pemerintah pusat untuk pinjaman modal masyarakat. Total anggaran Rp 3,36 Triliun bakal diberikan ke masyarakat.
Anies mengatakan pemberian pinjaman modal kepada pelaku usaha seperti Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) itu bertujuan untuk mendorong produktifitas mereka. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini pelaku usaha terkena dampaknya hingga banyak yang gulung tikar.
"Dana PEN dimanfaatkan Bank DKI untuk penyaluran kredit kepada sektor produktif sehingga bisa mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama pada kepada segmen mikro, retail dan korporasi," ujar Anies dalam keterangannya, Senin (28/6/2021).
Anies menjelaskan, pihaknya telah menyalurkan Rp 904,1 miliar untuk program ini. Artinya dari dana PEN yang diterima, program ini menghabiskan 26,91 persen di antaranya.
Baca Juga: Komisaris BUMN Cuit Mau Ludahi Anies Baswedan, KAHMI Jaya Meradang akan Laporkan ke Polisi
Selain UMKM, penyaluran dana modal ini diselurkan kepada debitur eksisting seperti binaan JakPreneur, UMKM di pasar-pasar Perumda Pasar Jaya, serta Koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat.
Penyaluran kredit PEN juga disalurkan pada sektor konstruksi sebesar Rp450,5 miliar atau mencapai 13,41 persen dari total Dana PEN yang telah disalurkan Bank DKI untuk pembangunan sarana dan prasarana.
Bank DKI juga menyalurkan bantuan sosial tunai (BST) sejak Januari hingga Mei 2021 kepada 1.142.294 keluarga penerima manfaat (KPM). Sebanyak 1.057.079 KPM atau 92,54 keluarga menerima BST melalui kartu ATM bank BUMD itu.
Melalui program yang dibuat ini, Anies mengaku percaya kebangkitan Jakarta percaya kebangkitan ekonomi ibu kota akan terjadi. Apalagi masyarakat turut terlibat aktif melalui jenis usaha yang digeluti.
"Terus berkarya, terus berkontribusi dan terus berkolaborasi insyaallah Jakarta Bangkit lebih kuat," pungkasnya.
Baca Juga: COVID-19 di Jakarta Melonjak, Anies: Kebutuhan Pasokan Oksigen Naik 2-3 Kali Lipat