Suara.com - Anggota DPR RI Fadli Zon angkat bicara mengenai terungkapnya fakta rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro rangkap jabatan menjadi komisaris BUMN.
Menurut Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut, banyaknya pejabat yang rangkap jabatan itulah menjadi salah satu penyebab negara bangkrut.
Pasalnya, para pejabat tersebut mendapatkan rangkap pendapatan dari negara.
Hal itu disampaikan oleh Fadli Zon melalui akun Twitter miliknya @fadlizon.
Baca Juga: Profil Rektor Universitas Indonesia Prof Ari Kuncoro, Ternyata Jabat Komisaris BUMN
"Bagaimana tak bangkrut, banyak pejabat rangkap ajabatan dan pendapatan dari negara," kata Fadli Zon seperti dikutip Suara.com, Senin (28/6/2021).
Fadli Zon meminta ketegasan rektor UI untuk memilih salah satu jabatan, tidak merangkap dua jabatan sekaligus.
"Rektor UI pilih salah satu saja mau jadi rektor atau mau jadi komisaris BUMN?" ujar Fadli Zon.
Profil Rektor UI
Polemik terkait unggahan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) atas kritikan terhadap Presiden Joko Widodo Terus bergulir.
Baca Juga: Komisaris BUMN Cuit Mau Ludahi Anies Baswedan, KAHMI Jaya Meradang akan Laporkan ke Polisi
Buntut dari kritikan ini adalah pemanggilan Pengurus BEM oleh pihak Rektorat Universitas Indonesia. Tak ayal, nama Rektor UI pun terseret dalam kasus tersebut.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut profil Rektor Universitas Indonesia, Profesor Ari Kuncoro, yang dikumpulkan oleh Suara.com.
1. Menjabat Rektor Selama 3 Tahun
Pria kelahiran tahun 1962 ini terpilih menjadi Rektor UI pada tahun 2019. Ia berhasil menyingkirkan dua kandidat lainnya, yakni Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris dan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, MPH, SpOG(K).
Prof Ari mengantongi 16 suara dari total 23 suara. Sedangkan, Abdul Haris yang saat ini menjabat sebagai Dekan Fakultas FMIPA UI, hanya mendapat 7 suara. Sementara, Budi Wiweko tak memeroleh suara sama sekali.
2. Lulusan Universitas Dalam dan Luar Negeri
Prof. Ari Kuncoro lulus dari Fakultas Ekonomi (FE) UI pada tahun 1986 lalu. Saat kuliah, konsentrasi yang dipilih adalah bidang ekonomi moneter dengan judul skripsi "Prospect of Deficit Financing in Indonesia: A Simulation Study Using Macro Econometric Model".
Setelahnya, pria kelahiran Jakarta ini menyelesaikan gelar master pada tahun 1990 dengan konsentrasi Development Economics di University of Minnesota, Amerika Serikat (AS).
Ia kemudian menamatkan gelar S3 di bidang ekonomi dari Brown University pada tahun 1994 silam. Konsentrasi yang diambil semakin terfokus, yaitu pada Urban Economics, Industrial Organization and Applied Micro Econometrics.
3. Karier Moncer
Dalam perjalanan kariernya, Ari sudah banyak mengabdikan diri di berbagai lembaga.
Setelah memperoleh gelar doktor, Ari kembali ke tanah air dan mulai menjalani kariernya sebagai peneliti di LPEM-FEUI, sejak tahun 1994 hingga saat ini.
Ari juga sempat menjadi pembantu dekan bagian akademik FEUI pada 1998. Selain itu, dia juga pernah menjadi sekretaris di program pasca sarjana FEUI, pada tahun 1996.
Tak hanya itu, Ari juga sempat menjabat sebagai Dekan FEB UI.
Dengan berbagai pencapaian tersebut, tak heran jika Ari juga sempat menjadi dosen tamu di berbagai universitas dunia.
Hingga saat ini, Ari masih aktif mengajar beberapa mata kuliah di FE UI seperti Makroekonomi, Mikroekonomi.
Selain itu, Ari juga menjalin kerja sama dengan sejumlah universitas dunia, seperti Brown University, National Buereau of Economic Research (NBER), dan National Science Foundation (NSF) di AS.
4. Dewan Komisaris BUMN
Selain menjabat sebagai Rektor UI, ternyata Ari juga aktif dalam sejumlah organisasi lain. Salah satunya adalah masuk dalam susunan Dewan Komisaris Utama Bank Negara Indonesia (BNI).
Dia diangkat pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BNI pada 2 November 2017.
Setelahnya, ia didapuk sebagai Wakil Komisaris Utama Bank Rakyat Indonesia berdasarkan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BRI sejak 18 Februari 2020.