Suara.com - Empat anggota kelompok Hashd al-Shaabi tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di provinsi Anbar, Irak barat dekat perbatasan Suriah.
Menyadur Anadolu Agency Senin (28/6/2021) sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kataib Sayyid al-Shuhada, sebuah faksi Hashd al-Shaabi, menyatakan bahwa empat anggota pasukan tewas akibat agresi AS.
Faksi tersebut, dalam pernyataannya, juga menyatakan ancaman akan melakukan "perang terbuka dengan pendudukan Amerika."
Sebuah sumber militer Irak mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa serangan udara AS menargetkan situs-situs di mana para pejuang Kataib Sayyid al-Shuhada berada di perbatasan Irak-Suriah.
Baca Juga: Indonesia dan Amerika Bangun Pusat Pelatihan Maritim Senilai Rp50 Milyar di Batam
Sumber tersebut, yang tidak mau disebutkan namanya karena tidak berwenang untuk berbicara dengan media, mengatakan "serangan itu menyebabkan kematian empat anggota dan melukai tiga lainnya."
Pihak berwenang Irak tidak mengeluarkan pernyataan mengenai serangan udara tersebut.
Sebelumnya pada hari Senin, AS mengumumkan dalam sebuah pernyataan oleh juru bicara Pentagon John Kirby bahwa mereka meluncurkan serangan udara yang ditargetkan "terhadap fasilitas yang digunakan oleh kelompok-kelompok milisi yang didukung Iran di wilayah perbatasan Irak-Suriah."
"Seperti yang ditunjukkan oleh serangan malam ini, Presiden Biden jelas bahwa dia akan bertindak untuk melindungi personel AS," jelas Kirby.
"Mengingat serangkaian serangan yang sedang berlangsung oleh kelompok-kelompok yang didukung Iran yang menargetkan kepentingan AS di Irak, Presiden mengarahkan tindakan militer lebih lanjut untuk mengganggu dan mencegah serangan semacam itu." sambungnya.
Baca Juga: Mengerikan! Kasus Covid-19 Indonesia Urutan ke-5 Tertinggi Dunia
Sebuah situs militer yang menampung pasukan AS serta Kedutaan Besar AS di Baghdad baru-baru ini mendapat serangan roket.
Washington menuding faksi bersenjata Syiah yang terkait dengan Iran adalah pelaku serangan roket yang menyerang situs tersebut.