Membaca Alasan BEM UI Tegur Jokowi dengan Sebutan The King of Lip Service

Siswanto Suara.Com
Senin, 28 Juni 2021 | 12:16 WIB
Membaca Alasan BEM UI Tegur Jokowi dengan Sebutan The King of Lip Service
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Istana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia mengukuhkan Presiden Joko Widodo menjadi The King of Lip Service melalui postingan mereka di Twitter resmi BEM UI. Unggahan tersebut menyulut polemik politik sejak kemarin hingga siang ini. 

Menurut pendapat yang disampaikan Direktur Political and Public Policy Studies Jerry Massie, narasi yang dilontarkan BEM UI sebaiknya ditanggapi sebagai kritik membangun dan tidak perlu berlebihan merespons aksi mereka.

Setelah BEM UI mengunggah poster bertuliskan The King of Lip Service, mereka dipanggil rektorat dan kemudian bergulir menjadi isu politik panas.

"Mereka generasi muda yang perlu dibina dan dituntun. Ada alasan barangkali sehingga BEM menyebut hal demikian," kata Jerry kepada Suara.com, Senin (28/6/2021).

Baca Juga: Usai Kritik Jokowi King of Lips Service, WA dan Akun Medsos Pengurus BEM UI Kena Retas

Jerry menyarankan, terutama kepada Kepala Negara, untuk tidak serius menanggapi permasalahan tersebut, sebaliknya merespons dengan kebijaksanaan. 

"Kan ada cause and result, jadi tak diperlu ditanggapi dengan serius. Jokowi fokus saja sebagai Kepala Negara dan hindari membuat janji yang tak ditepati. Ada istilah satu tindakan lebih berharga dari 1.000 janji."

Menurut Jerry yang dibutuhkan sekarang ini yaitu concept (konsep), strategy (strategi), dan action (tindakan). Jerry menyinggung utang negara yang disebutnya sudah tembus Rp6.500 triliun dan menurut para pakar ekonomi, Jokowi berpotensi mewariskan utang Rp10.000 triliun.

Dan menurut pendapat Jerry, aksi BEM UI salah satunya didasari atas kekecewaan dan kritik atas hal tersebut.

"Barangkali ini bagian kekecewaan kelompok BEM jadi bagi saya wajar dan ini jadi cambuk bagi pemerintahan Jokowi untuk berbenah," katanya.

Baca Juga: Ulil Abshar: Baru 2 Periode Aja Mahasiswa Nyindir Dipanggil Rektor, Apalagi 3 Periode

Jerry mengatakan aksi BEM UI merupakan masukan positif dan dia menekankan mesti direspons dengan kepala dingin.

"Mahasiswa sekarang lebih peka dengan kondisi lapangan ingat mereka punya catatan dalam reformasi jadi mahasiswa punya andil besar dengan tewasnya 5 mahasiswa Trisakti," kata Jerry.

Pemimpin harus tepati janji

Dalam pernyataan yang disampaikan kepada Suara.com, Jerry menekankan bahwa pemimpin harus menepati janji dan dia juga menegaskan pemimpin jangan plin-plan.

"Meme BEM UI ini menjadi teguran dan masukan. Mereka mengingatkan agar memegang janji apa yang disampaikan dipegang," kata Jerry.

Jerry menyampaikan beberapa contoh pernyataan Jokowi yang menurutnya kurang sinkrong dengan kenyataan di lapangan.

Dia mengutip pernyataan ICW beberapa waktu lalu yang menyebut pernyataan Jokowi soal hukuman mati koruptor berkebalikan dengan grasi yang diberikannya bagi para koruptor.

Dengan demikian menurut pendapat Jerry, "Pantas saja Indonesia peringkat 3 terkorup di Asia di bawah India dan Kamboja."

Kemudian Jerry mengutip pernyataan Jokowi pada Maret 2021 yang menggaungkan benci terhadap produk asing. Realitanya, menurut Jerry, seruan Jokowi tersebut bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah yang berencana mengimpor beras, begitu pula impor garam.

Disebutkan Jerry dalam pernyataan tertulis, kuota impor garam di tahun 2021 sebanyak 3 juta ton, lebih tinggi dari kuota impor garam pada 2020 yang sebanyak 2,9 juta ton. Begitu pula impor bawang putih 76.568 ton bawang putih impor masuk Indonesia.

"Padahal kita penghasil bawang putih terbesar," kata Jerry seraya menambahkan, "Belum lagi impor jutaan vaksin yang digunakan mulai dari Sinovac sampai Astrazeneca itu produk Cina dan Inggris."

Jerry juga menyebutkan berdasarkan asal negaranya menurut data BPS pada Maret 2021 proporsi impor terbesar berasal dari Tiongkok sebesar 35,18 persen. Arus barang impor juga datang dari Jepang sebesar 7,35 persen, Korea Selatan sebesar 5,96 persen dan Singapura, 5,82 persen. Secara total, pada Januari 2021 neraca transaksi perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar US$ 1,96 miliar yang berasal dari sektor non migas sebesar US$ 2,63 miliar, sementara masih tetap defisit untuk sektor migas sebesar US$ 0,67 miliar.

Jerry kemudian menyinggung pernyataan Jokowi beberapa waktu lalu mengenai dua putranya, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep yang disebut tak suka berpolitik, melainkan hanya dunia usaha.

Tetapi beberapa waktu kemudian Jokowi melihat hasil survei yang menyebut putra pertamanya, Gibran Rakabuming Raka, berada teratas sebagai calon wali kota Solo (kini menjadi wali kota).

"Baginya, apapun yang dikehendaki oleh anak-anaknya, ia dukung. Ini juga bertolak belakang dengan pernyataan beliau. Jokowi menyebut anaknya tak tertarik politik, tapi penyataan itu tak dapat dipegang akhirnya direstui juga."

Jerry menegaskan seorang pempimpin seharusnya pegang janji dan komitmen dan penuhi janji apa yang disampaikan selaras dengan perbuatan.

"Jadi kadang apa yang disampaikan dan tindakan berbeda ini adalah bagian lip service."

Pernyataan Jokowi soal tes wawasan kebangsaan untuk calon aparatur sipil negara di KPK juga disinggung Jerry. "Saya sependapat dengan pertimbangan Mahkamah Konstitusi dalam putusan pengujian Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang perubahan kedua Undang-undang KPK yang menyatakan bahwa proses pengalihan status pegawai KPK menjadi ASN tidak boleh merugikan hak pegawai KPK untuk diangkat menjadi ASN."

"Jokowi tak setuju 75 pegawai KPK dipecat; tapi sudah dipecat tak ada tindakan Jokowi. Jadi inilah barangkali BEM melihat dan mencoba menyampaikan narasinya," kata Jerry.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI