Suara.com - Seorang jurnalis di Zambia putus asa karena gajinya tak kunjung dibayar oleh perusahaan dan memutuskan untuk menagihnya saat siaran langsung di stasiun tempatnya bekerja, KBN TV Zambia.
Menyadur CNN Sabtu (26/6/2021), pria bernama Kalimina Kabinda ini menyela siaran beritanya pada 19 Juni untuk memberi pengumuman yang mengejutkan.
"Jauh dari berita, hadirin sekalian, kita adalah manusia. Kita harus dibayar. Sayangnya, di KBN kami belum dibayar" kata Kalimina dengan nada putus asa.
Ia menambahkan rekan-rekannya juga sudah jatuh tempo pembayaran gaji. "(Rekan) yang lain juga belum dibayar, termasuk saya sendiri. Kami harus dibayar."
Kabinda mengunggah klip siaran di Facebook dengan judul: "Ya, saya melakukannya di TV langsung, hanya karena sebagian besar jurnalis takut untuk berbicara, bukan berarti jurnalis tidak boleh bicara."

Dalam sebuah pernyataan di halaman Facebook stasiun tersebut, CEO KBN, Kennedy Mambwe mengkritik komentar Kabinda dan menuduh jurnalis itu mabuk saat siaran.
Mambwe terlalu sibuk mengomentari pribadi stafnya, hingga ia tidak membahas tuduhan bahwa para jurnalis belum dibayar.
"Sebagai KBN TV, kami terkejut dengan perilaku mabuk dia melalui klip video yang menjadi viral di media sosial, dan dipentaskan oleh salah satu presenter paruh waktu kami."
Kabinda tidak menaggapi tuduhan Mambwe bahwa dia mabuk selama siaran. Tapi di Facebook, dia memberikan daftar Employee Engagement yang menunjukkan bahwa dia memiliki sedikit waktu.
Baca Juga: Pelaku Pembunuh Jurnalis di Sumut Diancam Hukuman Maksimal Eksekusi Mati

Mambwe mengatakan KBN memiliki prosedur pengaduan yang sangat baik untuk semua anggota staf, di mana mereka dapat menyalurkan pengaduan mereka.