Kasus Covid-19 Sudah Gawat, MUI : Tutup Arus Keluar Masuk Indonesia 14 Hari

Sabtu, 26 Juni 2021 | 16:10 WIB
Kasus Covid-19 Sudah Gawat, MUI : Tutup Arus Keluar Masuk Indonesia 14 Hari
Ilustrasi Covid-19 (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Tim Peduli Covid-19 MUI Ikhsan Abdullah meminta pemerintah untuk mengkaji ulang kebijakan dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Menurutnya lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia sudah sangat memprihatinkan dan harus dievaluasi.

"Saya kira perlu dikaji ulang pemerintah untuk segera melakukan fokusing bagaimana ini mengatasi bahaya yang sudah sangat gawat," kata Ikhsan dalam diskusi bertajuk Solidaritas Melawan Pandemi, Sabtu (26/6/2021).

Ikhsan menuturkan kebijakan penanganan Covid-19 yang lalu kurang efisien dan harus dievaluasi. Mengingat sudah banyak dana, tenaga yang dikeluarkan pemerintah untuk penanganan Covid-19. Selain itu warga yang meninggal akibat Covid-19 jumlahnya juga terus meningkat.

"Kebijakan-kebijakan yang lalu kurang efisien itu harus dievaluasi, karena dana sudah banyak tercurah, tenaga juga banyak yang tercurah, nyawa juga banyak yang berjatuhan waktunya. Saya kira waktunya kita fokus bahu membahu," ucap dia.

Baca Juga: Tanjungpinang Zona Merah Covid-19, 102 Pasien Meninggal Dunia

Ikhsan pun menyarankan agar pemerintah menutup seluruh akses keluar masuk Indonesia, baik di darat, laut maupun udara selama 14 hari. Menurutnya waktu 14 hari sangat efektif untuk menekan penyebaran Covid-19.

"14 hari apa sih maknanya ketimbang kita nggak berhasil, nggak landai, terus meningkat lagi tahun depan, naudzubillah," tuturnya.

Menurutnya Indonesia sudah masuk kategori zona merah dengan kasus penularan tertinggi di dunia setelah India. Pasalnya tingginya kasus Covid-19 di Indonesia juga berdampak pada ekonomi dan pariwisata.

"Nah ini kan juga nggak baik buat ekonomi, yang tempat-tempat wisata mati semua nantinya," tandasnya.

Baca Juga: Pemerintah Diminta Transparan Soal Data dan Program Penanganan Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI