Suara.com - Kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai rekor tertinggi yakni 20.574 orang pada Kamis (24/6) pekan ini.
Ledakan kasus virus yang kali pertama ditemukan di Wuhan, China tersebut, diduga disebabkan tidak imbangnya antara kebijakan pemerintah dan perilaku masyarakat.
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 BNPB Alexander Ginting mengatakan, lonjakan kasus covid-19 dalam tiga pekan terakhir ini terjadi saat pemerintah gencar melakukan vaksinasi.
Tapi di tataran masyarakat, penerapan protokol kesehatan tak lagi seketat awal-awal pandemi 2020.
Baca Juga: Dear Pemerintah, Pekanbaru Kekurangan Dosis Vaksin Covid-19 Tahap Kedua
"Memang sudah vaksinasi, tapi yang jadi persoalan juga adalah mobilitas penduduk dan kepatuhan terhadap 3 M belum maksimal," kata Alexander dalam diskusi daring, Sabtu (26/6/2021).
Persoalan yang kedua, Alexander menyampaikan, kasus covid-19 meledak lantaran pelaksanaan vaksinasi belum menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Hal itu bisa terlihat dari kecilnya serapan vaksinasi terhadap orang-orang usia lanjut.
"Yang mendekati hampir 100 persen (sudah vaksinasi) itu adalah tenaga kesehatan yang terdaftar. Untuk lansia yang populasinya rentan, dan setengah dari yang meninggal itu adalah mereka, penyerapan vaksinnya masih kecil," tuturnya.
Untuk itu menurutnya, proses vaksinasi harus lebih digenjot untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Terutama kepada orang-orang yang rentan terpapar seperti para lansia.
Baca Juga: Daftar Rumah Sakit Vaksinasi Covid-19 Tanpa Syarat Domisili
"Ini juga yang harus kita pertajam kenapa lansia serapannya kecil dari 21 juta yang ditargetkan penyerapannya masih di bawah 3 atau 4 juta orang," tuturnya.