Pendukung Rizieq Berkerumun, Satgas: Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19

Jum'at, 25 Juni 2021 | 21:29 WIB
Pendukung Rizieq Berkerumun, Satgas: Tingkatkan Risiko Penularan Covid-19
Simpatisan Habib Rizieq di PN Jakarta Timur. (Suara.com/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kerumunan massa tak terelakkan saat ratusan orang hendak mendatangi Pengadilan Negeri Jakarta Timur untuk menyaksikan sidang vonis kasus tes swab RS UMMI dengan terdakwa Habib Rizieq Shihab. Supaya kejadian tidak terulang, Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sonny Harry B Harmadi meminta masyarakat untuk bisa fokus pada pengendalian penyebaran Covid-19.

Sonny menilai kerumunan massa seperti itu berpotensi meningkatkan risiko penularan virus yang pertama kali tersebar di Kota Wuhan, Hubei, China tersebut. Apalagi saat ini penyebaran Covid-19 di Indonesia saat ini terbilang sangat mengkhawatirkan.

"Kerumunan jelas meningkatkan risiko penularan Covid-19 di tengah tingkat kasus yang masih tinggi," kata Sonny saat dihubungi Suara.com, Jumat (25/6/2021).

Belajar dari kejadian itu, ia pun meminta agar masyarakat bisa menerapkan protokol kesehatan dan menjalani 3M. Itu dimintanya agar penyebaran Covid-19 di tanah air bisa dikendalikan.

"Masyarakat agar melaksanakan perannya dengan mematuhi protokol kesehatan salah satunya jangan berkerumun," ujarnya.

Sebelumnya, ratusan orang diduga sebagai pendukung Habib Rizieq Shihab masih bertahan di kawasan Flyover Pondok Kopi, Jakarta Timur, Kamis pagi. Flyover yang merupakan akses menuju Pengadilan Negeri Jakarta Timur itu ditutup guna menghalau massa yang mendekat dan menyaksikan sidang vonis kasus tes swab RS UMMI atas terdakwa Rizieq Shihab tersebut.

Pada sekitar pukul 09.30 WIB tadi, massa yang diduga pendukung Rizieq itu sempat bersitegang dengan aparat yang berjaga di sekitar lokasi. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara massa dengan aparat kepolisian.

Tak sampai situ, massa sempat melempari aparat dengan batu. Polisi pun akhirnya melepaskan tembakan gas air mata serta menyemprotkan air menggunakan mobil water canon.

Keributan sedikit mereda setelah massa maju ke depan dan menghentikan lemparan. Sempat terjadi dialog antara perwakilan massa dengan aparat yang berjaga.

Baca Juga: Terbongkar! Kericuhan Simpatisan Habib Rizieq Berawal dari Pengajian, Disuruh Ustadz

Reaktif Covid-19

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI