Sekolah Kungfu Kebakaran, 18 Siswa Tewas dan 4 Dilarikan ke Rumah Sakit

Jum'at, 25 Juni 2021 | 14:33 WIB
Sekolah Kungfu Kebakaran, 18 Siswa Tewas dan 4 Dilarikan ke Rumah Sakit
Ilustrasi kebakaran. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebakaran terjadi di sekolah Kungfu di Kabupaten Zhecheng, Kota Shangqiu, Provinsi Henan, China. 18 orang dilaporkan tewas dan 16 lainnya luka-luka akibat kebakaran tersebut.

Menyadur Express Jumat (25/06), sebagian besar korban kebakaran adalah siswa asrama yang berusia antara tujuh hingga 16 tahun. Api kini berhasil dipadamkan dan pihak berwenang sedang menyelidiki penyebab kebakaran.

Staf pemerintah setempat mengatakan kepada Beijing Toutiao News, ada 34 siswa asrama di tempat itu ketika kebakaran terjadi dengan empat orang luka parah dan dilarikan ke rumah sakit setempat.

Manajer pusat di provinsi Henan kini diamankan polisi, kata pernyataan itu.

Baca Juga: Kebakaran di Gunung Bugis Diselidiki Tim Puslabfor

Seorang dokter yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada media lokal bahwa mereka "melakukan semua yang mereka bisa" untuk menyelamatkan korban.

Ilustrasi kebakaran (Unsplash/Jen Theodore)
Ilustrasi kebakaran (Unsplash/Jen Theodore)

Ketua partai provinsi Lou Yangsheng menyatakan tragedi itu adalah pelajaran mendalam yang harus dipelajari oleh semua kota dan kabupaten di Henan untuk menghilangkan risiko di masa depan.

Pengguna media sosial mulai menyerukan standar keselamatan kebakaran yang lebih baik karena tagar untuk kebakaran menyebar luas dan mengumpulkan lebih dari 1,5 juta tampilan.

Kebakaran di China sering terjadi karena protokol keamanan tidak merata dan konstruksi yang ada di bawah standar. Sebelumnya pada bulan Juni, ledakan pipa gas di provinsi Hubei tengah menewaskan 25 orang dan melukai 138 orang.

Dua kebakaran di lingkungan migran Beijing pada tahun 2017 menewaskan lebih dari 2 lusin orang tewas.

Baca Juga: Taper Tantrum hingga Kasus Covid-19 Bikin IHSG Kebakaran Sepanjang Hari Ini

Kebakaran pertama, yang menewaskan 19 orang pada November tahun itu, mendorong pihak berwenang untuk mulai merobohkan bangunan yang tidak aman di ibu kota, mengusir ratusan ribu penduduk di tengah musim dingin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI