Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menginstruksikan seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mengubah ruang IGD menjadi ruang isolasi pasien Covid-19.
Sementara layanan IGD akan dipindah ke tenda darurat di halaman rumah sakit, hal ini diakibatkan oleh lonjakan pasien Covid-19 yang terus berdatangan ke rumah sakit.
"Untuk layanan IGD kami sudah memutuskan untuk membangun tenda di luar rumah sakit, supaya yang ingin dicek masuknya ke sana, tidak masuk ke ruang IGD karena ini akan dipakai untuk tambahan tempat tidur," kata Budi dalam jumpa pers virtual, Jumat (25/6/2021).
Rumah sakit juga diminta untuk mulai melakukan pemilahan pasien, jika bergejala ringan atau tanpa gejala sebaiknya dirujuk isolasi mandiri di rumah atau tempat isolasi terpusat. Budi menyebut, untuk di wilayah DKI Jakarta pihaknya sudah menyiapkan Rumah Susun Nagrak dan Pasar Rumput dengan total kapasitas 7 ribu tempat tidur untuk isolasi terpusat.
Baca Juga: Mayora Group Bantu Sukseskan Program Nyok Kite Vaksin
Kedua tempat isolasi terpusat ini akan diharapkan dapat membantu Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet di Kemayoran dan Pademangan yang per hari ini sudah penuh 85 persen.
"Dengan demikian, kami harapkan bahwa kapasitas pelayanan kesehatan baik itu yang orang tanpa gejala maupun orang yang dengan gejala ringan, menengah, berat itu bisa diatur dengan lebih baik," ucap Budi.
RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran pun tidak lagi menerima pasien gejala ringan dan tanpa gejala, sebab akan digunakan untuk perawatan layaknya rumah sakit juga.
"Wisma Atlet yang fasilitasnya sudah ada lebih lama kami akan upgrade untuk juga bisa menangani yang kondisinya menengah, sedangkan kondisi berat tetap kami arahkan ke rumah sakit," ujarnya.
Diketahui, pandemi Covid-19 telah menginfeksi 2.053.995 orang Indonesia, kini masih terdapat 171.542 kasus aktif, 1.826.504 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 55.949 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Anies: Wisma Atlet untuk Pasien COVID-19 Bergejala, Rusun Nagrak Tanpa Gejala