Suara.com - Beredar pesan berantai yang berisi daftar resep obat yang dapat digunakan oleh pasien Covid-19. Sehingga, pasien tidak perlu mendatangi rumah sakit.
Narasi tersebut tersebar luas lewat pesan berantai yang dikirimkan lewat jejaring WhatsApp.
Berikut narasi dalam pesan berantai tersebut:
"Kalau ada yg kena covid tidak perlu panik dan tidak harus ke RS kalau memang tidak terlalu parah sesak napas sampai perlu ICU dan ventilator, karena saat ini RS khusus covid semua penuh. Bisa diobati sendiri, obat di RS untuk pasien covid seperti ini:
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Kasus Covid-19 di Jateng Membludak Tapi Media TV Hanya Liput DKI?
- Antibiotik:
azitromycin atau zitrothromax 500 mg diminum 10 hari
- Antivirus:
fluvir 75
Anti batuk dan kluarin dahak:
fluimucil 200mg
- Anti radang:
Dexamethasone 0,5
- Turun panas:
Paracetamol, sanmol
- jgn panik dan Stress.
Untuk jaga imun diatas 55 thn
Tetap hrs minum multi vitamin C 1000 mg .
D 5000 Iu .
E 400 Iu .
Zinc zat (besi )dan usahakan berjemur matahari pagi hari setidaknya 15 menit.
Lianghua sangat bagus untuk membantu meredakan gejala spt batuk dan sesak napas diminum 3×4 kapsul sehari”
Silahkan dishare ke semua yg membutuhkan semoga dapat membantu dan cepat sembuh".
Lantas, benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Jumat (25/6/2021), klaim dalam pesan berantai terkait resep obat pasien Covid-19 adalah klaim yang keliru.
Setelah ditelusuri, ternyata pesan berantai tersebut merupakan informasi menyesatkan yang sudah beredar sejak akhir 2020.
Baca Juga: Cek Fakta : Pinkan Mambo Jatuh Miskin dan Bangkrut, Benar Gak Sih?
Dikutip dari Detik.com dalam artikel berjudul 'Viral daftar obat untuk pasien Covid-19, ini pesan dokter paru' yang dipublikasi pada 29 Desember 2020, dijelaskan pemakaian obat tidak bisa sembarangan tanpa resep dokter.
Dokter spesialis paru sekaligus Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Paru Indonesia (PDPI), dr Erlang Samoedro, SpP(K) mengatakan pemberian obat harus dalam pengawasan medis meskipun pasien tidak memiliki gejala.
Obat harus diberikan sesuai dengan kondisi pasien untuk mengurangi risiko efek samping penggunaannya.
Sementara itu, dikutip dari Kompas.com pada 30 Desember 2020, dokter umum sekaligus kandidat PhD di Medical Science di Kobe University, Adam Prabata mengimbau agar masyarakat tidak mengonsumsi obat dalam resep yang beredar di pesan berantai secara sembarangan.
Obat-obatan tersebut memiliki efek samping jika tidak dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter.
Adapun efek samping yang bisa ditimbulkan jika mengonsumsi obat-obatan secara sembarangan mulai dari gangguan liver hingga gangguan ginjal.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim dalam pesan berantai terkait resep obat pasien Covid-19 adalah klaim yang keliru.
Klaim tersebut merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.