Anggaran Terbatas, TNI AL Bakal Fokus Tingkatkan Alutsista Siap Tempur dan Operasi

Jum'at, 25 Juni 2021 | 07:50 WIB
Anggaran Terbatas, TNI AL Bakal Fokus Tingkatkan Alutsista Siap Tempur dan Operasi
TNI Angkatan Laut gelar Rapat Penyelarasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Pemeliharaan dan Perbaikan (Harkan) Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI AL Tahun Anggaran 2022 di Pendopo Neptunus Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021) [Dokumentasi Dinas Penerangan Angkatan Laut]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - TNI Angkatan Laut menggelar Rapat Penyelarasan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Pemeliharaan dan Perbaikan (Harkan) Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) TNI AL Tahun Anggaran 2022 di Pendopo Neptunus Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021). Karena anggaran yang terbatas, maka TNI AL bakal fokus untuk peningkatan alutsista siap tempur dan operasi.

Hal itu disampaikan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono dalam rapat.

"Dengan keterbatasan anggaran yang ada, TNI Angkatan Laut memfokuskan anggaran tersebut untuk mendukung Alutsista siap tempur dan operasi," kata Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono.

Rapat tersebut membahas penyelarasan konsep RKA yang menjadi produk kerja sama dari seluruh bagian mulai dari barisan bawah hingga atas. Itu semua masuk ke dalam rencana kebutuhan dari satuan-satuan kerja TNI AL yang dikhususkan untuk menentukan penyiapan alutsista siap tempur dan siap operasi.

Baca Juga: Kapal Perang KRI Teluk Ratai-509 Bakal Jadi Monumen Museum Maritim TNI AL di Kota Pariaman

Ahmadi kemudian menyampaikan bahwa sasaran program prioritas pembangunan (TNI AL) pada tahun 2022 adalah meningkatkan kesiapan dan kesiapsiagaan Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT). SSAT itu sendiri memiliki daya gerak dan daya tempur tinggi dengan target sasaran Alutsista TNI AL yang siap dioperasikan setiap saat atau Operational Ready Force Tahun 2022-2023.

Lebih lanjut, Ahmadi juga menekankan kalau kebijakan tentang pembatasan dalam pengoperasian alutsista yang berusia lebih dari 40 tahun mesti menjadi perhatian. Meskipun hal tersebut dikatakan Ahmadi sangat sulit dilaksanakan apabila dihadapkan dengan kebutuhan alutsista dalam memenuhi seluruh operasi yang ada.

"Oleh karena itu, untuk memenuhi kebutuhan KRI, Pesawat Udara (Pesud) dan Material Tempur (Matpur) Marinir dalam mendukung kegiatan operasi dan latihan harus dilakukan dengan cermat," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI