Suara.com - Sejumlah nasabah bank menjadi korban skimming di salah satu gerai ATM. Salah satu korban bahkan mengaku kehilangan Rp6 juta tabungannya saat melakukan transaksi di ATM tersebut.
Gerai ATM in terletak di depan pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Perumahan Gresik Kota Baru (GKB), Jawa Timur. Pengalaman ini diceritakan oleh korban yang bernama Happy Gunawan.
Happy menceritakan uang tabungannya sebesar Rp6 juta tiba-tiba raib. Padahal, ia merasa tidak pernah melakukan transaksi sebesar itu.
Warga Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik ini pertama menyadari uang di tabungannya berkurang saat mengecek saldo. Mengetahui jutaan uang di tabungannya hilang, ia langsung lapor ke bank.
Baca Juga: Lagi! Seorang Mahasiswa di Semarang Jadi Korban Begal Payudara di Lokasi yang Sama
Pihak bank sendiri berjanji akan mencari penyebabnya dalam waktu 20 hari. Walau begitu, pihak bank tidak menjanjikan uang bisa kembali. Happy pun hanya berharap pelaku bisa ditangkap.
"Sudah melapor dengan pihak bank menjanjikan waktu 20 hari untuk mencari tahu penyebabnya," ujar Happy kepada awak media seperti dilansir dari Terkini.id -- jaringan Suara.com, Kamis (24/6/2021).
"Itu pun belum ada kepastian uang bisa kembali. Saya berharap pelaku dapat ditangkap," lanjutnya.
Belakangan, gerai ATM tempat Happy mengambil uang itu menjadi perbincangan ramai di media sosial. Hal ini setelah muncul berbagai pengakuan warganet yang juga kehilangan uang setelah transaksi di ATM tersebut.
Happy sendiri mengaku sempat melakukan transaksi di ATM itu sepekan sebelum kehilangan uang.
Baca Juga: Viral Kisah Pilu Kakek Kehilangan 7 Ekor Kambing Titipan Orang Lain
Sementara itu, korban lainnya yang menceritakan hal serupa di media sosial. Melalui akun bernama Ayulrlianti, korban membeberkan pengalamannya di grup Facebook Gresik Sumpek.
Ia mengaku menjadi korban skimming pada tanggal 16 Juni 2021 setelah melihat saldonya berkurang Rp2,5 juta. Semakin mengejutkan, penarikan saldo dilakukan di Bali, padahal ia tinggal di Gresik.
"Izin share. Untuk sementara hindari ATM Giant GKB. Kalau saya ATM BNI. Uang 100 ribuan yang kiri dan kanan ATM-nya kosong. Kronologi ambil uang disana tanggal 16 Juni. Terus baru tahu tadi pagi, ada yang melakukan penarikan uang dari Denpasar, Bali. Padahal saya di Gresik," cerita korban.
Korban ini lantas mengimbau warga setempat untuk menghindari gerai ATM itu sementara waktu. Ia menyarankan masyarakat mengambil uang dari ATM yang berada di bank demi keamanan.
"Ternyata banyak sudah yang kena. Diambil per 2,5 juta sampai nominal tertentu atau sampai saldo habis. Baiknya gunakan ATM yang nempel dengan bank saja. Meskipun ATM ramai gak menjamin aman. Makasih," pungkasnya.
Cara Menghindari Skimming ATM, Simak Selengkapnya!
Skimming sendiri dapat dipahami secara sederhana sebagai tindakan pencurian informasi kartu, baik debit maupun kredit, dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu yang digunakan secara ilegal. Ketika data berhasil disalin oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, dana yang tersimpan atau batas kredit bisa dimanfaatkan untuk kepentingan pribadi.
Skimming ATM dilakukan dengan berbagai modus, salah satunya menempelkan skimmer pada mulut mesin ATM. Alat ini yang akan melakukan tugas menyalin data yang terdapat pada strip magnetik kartu ATM, sehingga kemudian bisa disalahgunakan.
Lalu bagaimana cara mencegah atau mengatasinya?
Berikut beberapa cara sederhana bisa Anda terapkan untuk menghindari kejahatan skimming yang bisa merugikan ini:
- Pastikan mesin ATM atau EDC (ya, kejahatan ini juga bisa dilakukan pada mesin EDC) tidak ada kejanggalan secara fisik. Periksa juga mulut ATM dan pastikan tak ada benda asing apapun. Jika melihat kejanggalan, ada baiknya Anda berpindah mesin ATM.
- Lakukan transaksi pada mesin ATM yang memiliki pencahayaan baik, serta dilengkapi dengan CCTV untuk langkah antisipasi terjadinya skimming.
- Jangan pernah memberikan data atau informasi kartu Anda pada orang lain, siapapun.
- Jangan menandatangani slip transaksi kosong.
- Buat nomor PIN dengan kuat. Hindari penggunaan inisial, tanggal lahir, nomor telepon, atau kombinasi yang mudah diitebak.
- Lakukan pengubahan PIN secara berkala dan variatif, agar data semakin sulit untuk dibajak atau disalahgunakan.
- Selalu lakukan konfirmasi dengan layanan konsumen bank yang Anda gunakan ketika ada kontak dari pihak yang mengaku sebagai pihak bank.