Suara.com - Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dikabarkan mengeksekusi 10 orang karena ketahuan menggunakan telepon seluler China untuk berkomunikasi dengan dunia luar.
Menyadur Mirror Kamis (24/06), selama ini Kim Jong Un melarang warganya mengakses jaringan seluler dari China untuk menghentikan mereka berbicara dengan pembelot dan mengakses informasi di luar kendali rezimnya.
Penggerebekan terus berlanjut dan beberapa pelaku dieksekusi di depan umum sebagai hukuman yang mengerikan, lapor Daily NK Japan yang mengutip sumber di provinsi Ryanggang, yang berbatasan dengan China.
Penangkapan terjadi selama investigasi penyelundupan orang dan barang yang melintasi perbatasan, perantara pengiriman uang yang mengatur panggilan dan pengiriman uang juga mereka yang memiliki hubungan dengan pembelot di Korea Selatan.
Baca Juga: BPK Beberkan Data Pemda yang Malas Eksekusi Anggaran Covid-19
Warga Korut mengandalkan ponsel selundupan dan kartu SIM untuk berhubungan dengan keluarga serta mencari bantuan dari dunia luar. Larangan empat tahun pada ponsel dicabut pada 2008 dan jaringan domestik sangat dibatasi.
Sumber lain mengatakan jumlah orang yang ditahan melonjak sejak akhir Mei, karena negara itu berjuang dengan kekurangan pangan yang memburuk dan melonjaknya harga.
Sekitar 150 orang ditangkap di 4 provinsi yang berbatasan dengan China hanya dalam waktu 3 minggu. "Pusat penahanan penuh dengan orang-orang seperti kandang kelinci. Orang-orang duduk di sebelah toilet.
10 orang - lima di kabupaten Taehongdan County di Ryanggang dan lima di provinsi Hamgyong Utara - dieksekusi di depan umum, klaim sebuah sumber. Diperkirakan sekitar 20 orang lainnya yang diadili di depan umum dan terhindar dari hukuman mati.
Baca Juga: Jelang Euro 2020: Mengenang Teknik Unik Eksekusi Penalti Antonin Panenka di Euro 1976