Suara.com - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengungkapkan bahwa ada perubahan pola hidup anak-anak selama masa pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau sekolah online akibat pandemi Covid-19.
Direktur Sekolah Dasar, Kemendikbudristek, Sri Wahyuningsih mengatakan selama satu tahun lebih menjalani PJJ, anak-anak cenderung lebih sering bangun siang, tidak lagi bangun pagi untuk berangkat sekolah.
"Kedisiplinannya menjadi bergeser, kebiasaan bangun pagi berangkat ke sekolah saat era normal, di masa BDR ini anak-anak kita sering bangun siang. ini banyak dikeluhkan orang tua," kata Sri Wahyuningsih dalam diskusi KPCPEN-FMB9, Kamis (24/6/2021).
Selain itu, orang tua juga sering mengeluh kesulitan membantu anak-anaknya belajar menggantikan tugas yang biasa dilakukan guru di kelas.
Baca Juga: Tolak Lockdown Pilih PPKM Mikro, Jokowi: Esensinya Sama
"Tidak semua orang tua mampu memfasilitasi anak-anak kita belajar dari rumah. kemudian juga orang tua kesulitan, baik dari kompetensi akademik, fasilitas sarana-prasarana juga kurang mendukung," ucapnya.
Di sisi lain, guru banyak merasa kesulitan mengajar jarak jauh karena tidak ada interaksi yang intens dengan siswa.
"Guru mengalami kesulitan mengelola PJJ dan cenderung fokus pada penuntasan yang belum kita sederhanakan. kemudian waktu pembelajaran berkurang," ucapnya.
Meski begitu, Sri menegaskan Kemendikbud Ristek tetap mendorong pembukaan sekolah di zona hijau yang ditentukan oleh Satgas Covid-19 dengan tetap mengikuti panduan buka sekolah dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri.
"Tapi sekali lagi, kita saat ini kondisinya memang sedang fluktuatif, dan selanjutnya PTM Terbatas didorong untuk daerah aman yang ada dalam zona hijau," jelas Sri.
Baca Juga: Kumpulkan Rp200 Juta Lebih, The Harvest dan Dompet Dhuafa Donasi untuk Tenaga Medis
Sejauh ini, menurut Sri sudah ada 33,63 persen sekolah dari seluruh jenjang pendidikan di seluruh Indonesia yang sudah melaksanakan PTM Terbatas.