Suara.com - Kericuhan antara massa pendukung Habib Rizieq Shihab dengan aparat kepolisian sempat terjadi di jalan layang Pondok Kopi, tepatnya yang mengarah ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (24/6/2021) pagi.
Keributan itua terjadi menjelang sidang vonis Habib Rizieq dalam perkara swab Rumah Sakit Ummi. Persidangan sendiri akhirnya memvonis Rizieq bersalah dan dipenjara selama 4 tahun.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Erwin Kurniawan menyatakan, tidak ada massa yang ditangkap akibat kericuhan.
Pasalnya, polisi sudah bernegosiasi dengan koordinator massa agar mereka menyetop aksi lempar batu dan sebagainya.
Baca Juga: Emak-emak Simpatisan HRS Mencak-mencak ke Polisi: Saya Bukan Teroris, Zalim Kalian Semua!
"Kalau di sini, fly over, tidak ada yang diamankan. Tadi kami panggil korlapnya untuk menahan massa dan disepakati," kata Erwin di lokasi.
Meski demikian, kepolisian tetap tidak memberi izin kepada massa untuk mendekat ke arah Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Terkini, situasi telah berangsur kondusif.
Sebagian massa telah bergerak mundur dan hanya menyisakan sebagian lainnya di kawasan fly over Pondok Kopi.
Sekitar pukul 09.30 WIB, massa yang diduga pendukung Rizieq itu sempat bersitegang dengan aparat yang berjaga di sekitar lokasi. Sempat terjadi aksi dorong-dorongan antarkedua kelompok.
Massa juga sempat melempari aparat memakai batu. Polisi akhirnya melepaskan tembakan gas air mata serta menyemprotkan air menggunakan mobil meriam air.
Baca Juga: Sebelum Bubar Jalan, Emak-emak Simpatisan Rizieq Berfoto Ria di Depan Polisi Kelelahan
Keributan sedikit mereda setelah massa maju ke depan dan menghentikan pelemparan. Sempat terjadi dialog antara perwakilan massa dengan aparat yang berjaga.
Selain itu, massa juga sempat bersalawat saat proses negosiasi. Udara mendung dan gerimis tipis tak menyurutkan massa untuk bertahan di lokasi.
Erwin menyampaikan, kericuhan terjadi lantaran ada kendaraan anggota kepolisian diceburkan ke sungai oleh massa, tak jauh dari fly over Pondok Kopi.
"Sebenarnya tadi ada kendaraan anggota yang sempat dimasukkan ke sungai oleh pengunjuk rasa, sehingga menimbulkan sedikit kericuhan," kata Erwin.