Suara.com - Beredar narasi yang menyebutkan bahwa pandemi Covid-19 hanyalah sebuah sandiwara yang diciptakan oleh Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Narasi tersebut beredar luas melalui pesan berantai WhatsApp.
Dalam narasi tersebut, seorang dokter yang diklaim tergabung dalam IDI mengungkap kebenaran di balik pandemi Covid-19.
Dalam pesan berantai tersebut, dokter tersebut mengimbau masyarakat untuk mengikuti beberapa langkah yang disarankan oleh komunitas IDI, yaitu hanya memakai masker ketika tidak sedang berbicara, tidak berlebihan membatasi pergerakan masyarakat, serta membuka kembali institusi pendidikan.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Handsanitizer Merek Ini Mengandung Virus Baru dan Buat Tangan Melepuh?
Berikut narasi pesan berantai yang beredar di luas lewat pesan berantai:
"SANDIWARA CORONA
Akhirnya ada yg berani bicara kebenaran, di kirimkan oleh – dr.Yusrita
Tulisan ini dari komunitas IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Tulisannya ilmiah
JANGAN TERMAKAN PEMBODOHAN BERPIKIRLAH DENGAN AKAL SEHAT AGAR SELALU SEHAT PULA SELURUH TUBUHNYA
Baca Juga: CEK FAKTA: Viral Video Apel Persiapan Lockdown DKI di Monas, Benarkah?
Terus terang kami paham sebenarnya apa yang terjadi, hakekatnya udara didunia ini bersih dan sehat, tidak ada pandemi, tidak ada covid dan tidak ada virus yang berterbangan yang mematikan, semua itu adalah bentuk pengelabuan dan pembodohan global !Contoh negeri Swedia, Korea Utara, Chechnya, Tajikistan dan sebagian negeri-negeri Islam ex jajahan Soviet adalah negeri yang aman sehat semua rakyatnya tidak ada satupun yang diklaim terkena covid."
Lantas, benarkah klaim tersebut?
Penjelasan
Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id -- jaringan Suara.com, Kamis (24/6/2021), klaim yang menyebut pandemi Covid-19 hanya sandiwara ciptaan IDI adalah klaim yang salah.
Setelah ditelusuri, ternyata tulisan tersebut bukan berasal dari IDI, melainkan dibuat oleh pihak tak bertanggungjawab yang mengatasnamakan IDI.
Dikutip dari Liputan6.com, Ketua Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, Dr. Adib Khumaidi, SpOT membantah bahwa IDI telah mengeluarkan pesan berantai tersebut.
Adapun klaim terkait Swedia, Chechnya, dan Tajikistan yang sama sekali tidak memiliki kasus Covid-19 juga tidak benar.
Terhitung hingga 23 Juni 2021, Swedia telah melaporkan 1.084.636 kasus Covid-19, Chechnya telah melaporkan 12.553 kasus, dan Tajikistan telah melaporkan 13.731 kasus.
Dari penelusuran, pesan berantai serupa juga pernah beredar pada Maret 2021 lalu dengan mengatasnamakan IDI.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan klaim yang menyebut pandemi Covid-19 hanya sandiwara ciptaan IDI adalah klaim yang keliru.
Klaim tersebut merupakan klaim hoaks yang masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.