Tompi: Bunk Jerinx, Nggak Ada Gunanya Kita Berantem

Kamis, 24 Juni 2021 | 09:19 WIB
Tompi: Bunk Jerinx, Nggak Ada Gunanya Kita Berantem
Penyanyi Tompi[Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dokter sekaligus musisi, Tompi, merespons soal Jerinx SID yang belakangan dikabarkan emosi terhadapnya. Tompi mengatakan, tidak ada gunanya ia bertengkar dengan Jerinx.

Tompi mengatakan, perdebatan hanya akan menyenangkan ego. Padahal keduanya sama-sama merasakan dampak dari Pandemi Covid-19.

Dalam sebuah tayangan yang dibagikan melalui Instagram-nya, Kamis (24/6/2021), Tompi merespons seorang warganet dengan memberi salam balik untuk Jerinx (Jrx).

Tompi menegaskan bahwa ribut dengan Jerinx tidak ada gunanya bagi kedua belah pihak sehingga tak perlu dilakukan.

Baca Juga: Viral Muda-Mudi Minum Alkohol Diiringi Lagu Opick, Nabi Muhammad Ikut Disebut

"Salam balik buat Jerinx, kalem aja santai gak ada gunanya ribut, mau ribut sama dia gunanya apa sih.  Gak ada manfaatnya gitu. Buat dia gak ada manfaatnya, buat saya juga gak ada manfaat, suka-suka dia aja," kata Tompi seperti dikutip Suara.com.

Tompi soal Jerinx (Instagram).
Tompi soal Jerinx (Instagram).

Merasa tidak perlu berantem, Tompi mengatakan bahwa dirinya maupun Jerinx samasama merasakan betapa tidak enaknya menghadapi wabah.

Tompi menegaskan, tidak hanya Bali saja yang terkena dampak pandemi, namun juga kota-kota lainnya. Oleh sebab itu, perlu kerja sama berbagai pihak untuk menyelesaikan pandemi.

"Buat bunk Jerinx, gak ada gunanya kita berantem. Buat saya gak ada gunanya. Cuma nyenengin ego dia. Kita sama orang-orang yang ngerasain gimana gak enaknya si wabah ini. Jadi gak bisa ngapa-ngapain. Gak cuma Bali. Semua kota juga gitu, semua juga ngerasain hal yang sama" tukasnya.

Dr Tompi lantas menyinggung kelompok yang menantang hendak ke rumah sakit untuk membuktikan apakah benar Covid-19 itu ada.

Baca Juga: Penumpang Mobil Ledek Pemotor yang Salah Masuk Jalan Tol, Jadi Bulan-bulanan Massal

Pelantun lagu "Menghujam Jantungku" tersebut mengatakan, dokter tidak akan menantang orang untuk mati, apalagi sudah tahu betapa ganasnya virus Covid-19.

"Jadi gak ada gunanya kelompok nantangin ke rumah sakit biar sakit. Apa gunanya sih. Kalau lu mati kita jadi happy? Gak juga. Dokter itu gak akan menantang orang untuk mati, gak bakalan. Apalagi kita udah tahu peyakitnya ini, terus sekelompok orang nantang karena gak paham," tegasnya.

Tompi menerangkan, perdebatan soal bahaya Covid-19 dokter sudah tahu. Jadi bukan koridornya apabila hendak berdebat dengan orang yang belum paham.

"Jadi gak ada manfaat berdebat, gak ada ujungnya. Satu pakai leher, satu ilmu, bukan dokter tahu segalanya. Kalau kita diajak berdebat hal lain ya kita gak tahu," papar dia.

Hal yang paling penting menurut Tompi sekarang ini ialah bagaimana memutus penyebaran Covid-19.

"Kalau mata rantai berhasil diputusin, mungkin ada yang sakit, namun jumlah sedikit, jumlah sedikit kan faskes kita insyaAllah bisa bantu," ucapnya.

Tompi melanjutkan, Indonesia masih cukup beruntung karena warga masih diizinkan untuk bekerja, meski dengan protokol kesehatan yang tepat.

Hanya saja, menurut Topi masalahnya adalah prokes Covid-19 tidak dijalankan da pengawasan tidak berjalan. Hal itu menurutnya sia-sia.

Angka Penularan Tinggi, Faskes dan Nakes Terbatas

Lebih lanjut, Tompi juga mengungkapkan bahwa banyak orang memang sembuh dari Covid-19. Hanya saja, apabila angka penularan tinggi dan melebihi kapasitas nakes dan faskes, itu berbahaya.

"Cuma problemnya kalau angka penularan sangat tinggi, dan yang terjangkit melebihi kapasitas kemampuan nakes maupun faskes, ini berbahaya. Pada saat rumah sakit gak sanggup menghandle jumlah orang yang sakit, yang seharusnya banyak yang sembuh, jadi gak ketolong," terang Tompi.

"Kita gak ngomongin takdir. Jadi itu kenapa ini jadi penting, gak boleh main-main dalam memutus rantai penularan," tambahnya.

Perlu diketahui, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengumumkan kasus positif COVID-19 di Indonesia kembali bertambah sebanyak 15.305 orang pada Rabu (23/6/2021).

Dengan tambahan kasus Covid-19 pada hari ini, total kasus sudah menembus 2.033.421 orang. Ini adalah rekor tertinggi penambahan kasus harian sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI