Jalan Kaki 25 Km Sambil Gendong Anak, Perawat Ini Menyalurkan Vaksin ke Daerah Pelosok

Rabu, 23 Juni 2021 | 19:17 WIB
Jalan Kaki 25 Km Sambil Gendong Anak, Perawat Ini Menyalurkan Vaksin ke Daerah Pelosok
Ilustrasi tenaga kesehatan. (Dok. Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang bidan kontraktual pembantu perawat (ANM) di India yang bernama Manti Kumari mempertaruhkan nyawa juga putrinya sendiri dalam dedikasinya menyalurkan vaksin di daerah pelosok India.

Menyadur New Indian Express Rabu (23/06), Manti menggendong putrinya yang berusia satu setengah tahun di punggungnya bersama dengan kotak vaksin di bahunya saat menyalurkan vaksin.

Ia menyeberangi sungai dengan berjalan kaki demi terlaksananya program imunisasi untuk anak-anak di Mahuadanr Blok Latehar di Jharkhand.

Manti yang ditempatkan di Puskesmas Chetma harus menempuh delapan desa di mana ia harus menempuh jarak hingga 35 kilometer di hutan lebat dan menyeberangi sungai untuk menjangkau anak-anak.

Baca Juga: Dilayat Warga Jakarta, Puluhan Warga di Pelosok Bandung Positif Covid-19

Saat tertangkap kamera, Manti mengatakan itu bukan hal baru karena dia melakukannya selama setelah kembali bekerja setelah tiga bulan cuti hamil.

Ilustrasi vaksin (Pixabay/qimono)
Ilustrasi vaksin (Pixabay/qimono)

"Karena beberapa desa yang harus saya jelajahi terletak di tempat yang jauh dengan sungai di jalannya, tidak ada pilihan selain menyeberanginya."

"Meskipun sungai ini tidak terlalu dalam, selalu ada kemungkinan terbawa arus saat musim hujan,” kata Manti Kumari. Kadang-kadang ketinggian air meningkat, saya harus melewati desa itu sampai air surut," tambahnya.

“Umumnya saya menyebrangi sungai sampai ketinggian air setinggi pinggang agar bisa menyeberang dengan aman.” Dia harus melakukan perjalanan sekitar 25 km setiap hari dari Mahuadanr ke Pusat Kesehatan Chetma.

Ia melakukan perjalanan hampir 40 km enam kali seminggu melalui hutan, hanya untuk memberi makan anak dan suaminya Sunil Oraon yang kehilangan pekerjaannya karena penguncian.

Baca Juga: Kisah Perkampungan di Pelosok Wonogiri Bak Perumahan Elite

“Saya harus mengunjungi tiga desa setidaknya sebulan sekali dengan menyeberangi sungai, selain itu desa-desa yang hanya bisa dicapai dengan berjalan kaki melalui hutan lebat,” kata Manti, yang ditemani suami juga putrinya.

Petugas Medis di Puskesmas Chetma, Amit Khalkho juga menegaskan wilayah ini memiliki medan. “Melakukan perjalanan jauh bersama putrinya yang berusia 1,5 tahun di punggungnya secara teratur benar-benar terpuji,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI