Apalagi, Hyundai Group sebagai perusahaan otomotif asal Korsel tengah sudah menanamkan modal sebesar US$1,5 miliar atau setara Rp21,8 triliun, untuk menjadikan Indonesia sebagai salah satu basis produksi di kawasan Asia Pasifik.
Investasi tersebut ditujukan untuk pengembangan pabrik baru yang terbagi dalam dua tahap.
Tahap pertama yang akan dikerjakan pada periode 2019—2021, Hyundai fokus pada investasi pabriknya dengan tujuan pasar ekspor setidaknya 50 persen dari total produksi.
Sementara pada tahap kedua pada periode 2022—2030, Hyundai akan fokus mengembangkan pabrik mobil listrik, pabrik transmisi, pusat penelitian dan pengembangan (R&D center), pusat pelatihan, dan produksi Hyundai Motor.
"Sehingga kami sangat butuh infrastruktur dan berbagai pembangunan sistem, aturan dan teknologi. Ini butuh kerjasama yang baik. Kami juga akan pastikan Hyundai memajukan lokal konten Indonesia," kata Park.
Park bahkan meyakini, respon positif dari semua stakeholders akan mewujudkan tebentuknya ekosistem mobil listrik di Indonesia.
"Dalam waktu tidak lama mobil listrik di Indonesia akan besar dan meluas," katanya.