Suara.com - Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) II Laksamana Muda (Laksda) TNI Iwan Isnurwanto menyatakan ancaman utama yang mengganggu kedaulatan negara berasal dari luar. Ancaman tersebut bisa saja dari perairan ataupun udara.
Dia menuturkan, Indonesia menjadi negara yang memiliki jalur lintas internasional lengkap seperti lintas damai, lintas transit, lintas alur laut kepulauan dan ada pula perjanjian dengan Malaysia yakni hak akses dan komunikasi.
Namun di sisi lain, keleluasaan tersebut juga terkadang dimanfaatkan oleh negara lain yang hendak mengambil sumber daya laut Indonesia.
"Potensi sumber daya laut melimpah tapi saat ini belum bisa dikelola optimal. Banyak negara lain yang ingin menikmati," kata Iwan dalam Seminar Nasional Seskoal Tahun 2021 secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Baca Juga: Viral Tengah Terapung di Laut, Ridho Ilhami Dikasih Hadiah oleh TNI AL
Selain itu, menurut hasil analisa lingkungan strategis, ancaman yang terus akan terjadi ialah pelanggaran wilayah di Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia (ZEEI) bahkan hingga ke laut teritorial Indonesia.
Dia juga menyebut segala aktivitasnya bisa tidak terdeteksi oleh sistem pengawasan yang dimiliki Indonesia.
"Ini dapat berpotensi terhadap munculnya gangguan keamanan nasional," ujarnya.
Kalau misalkan hal tersebut terjadi, maka menurutnya itu sudah menjadi gangguan kedaulatan. Iwan menyebut perlu adanya aksi komponen utama dengan segala kewenangannya.
"Langkah yang dilakukan penegakan hukum oleh aparat penegakan hukum termasuk TNI yang memiliki kewenangan penegakan hukum."
Baca Juga: 7 Kapal Illegal Fishing Ditangkap di Perairan Riau, Belasan Ton Ikan Disita