Suara.com - Iman merupakan keyakinan dalam hati, diucapkan dengan lisan, dan dilaksanakan melalui amal perbuatan. Salah satu rukun iman dalam agama Islam adalah iman kepada Qada dan Qadar.
Kedua kata ini dalam keseharian memiliki kaitan yang sama terhadap segala permasalahan takdir baik maupun buruk. Agar lebih paham, simak penjelasan lengkap tentang iman kepada Qada dan Qadar berikut ini.
Dasar dan Arti Iman kepada Qada dan Qadar
Secara umum, iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwasannya Allah SWT memiliki ketetapan, kehendak, dan keputusan untuk semua makhluk-Nya.
Baca Juga: Rukun Iman dan Rukun Islam yang Wajib Diketahui Umat Muslim
Dalam Hadist Riwayat Muslim, seorang laki-laki datang untuk bertanya pada Nabi Muhammad SAW tentang rukun iman. Rasulullah SAW bersabda: “Iman adalah engkau beriman kepada Allah; malaikat-Nya; kitab-kitab, para rasul-Nya; hari akhir; dan iman kepada takdir Allah baik yang baik dan yang buruk”
Secara bahasa, qada artinya ketetapan. Ketetapan Allah SWT bersifat azali kepada setiap makhluk-Nya, yang artinya sudah ada sebelum kelahiran atau keberadaan makhluk. Qada untuk seluruh makhluk Allah telah tercatat di Lauhil Mahfudz. Arti Qada dalam kitab suci Al Quran dapat meliputi:
- Hukum atau keputusan terdapat (Q.S. Surat An Nisa' ayat 65)
- Kehendak (Q.S. Surat Ali Imron ayat 47)
- Perintah (Q.S. Surat Al Isra' ayat 23)
- Mewujudkan atau menjadikan (Q.S. Surat Fussilat ayat 12)
Sedangkan qadar memiliki arti ukuran dan timbangan yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut arti Qadar yang tercantum dalam Al Quran:
Baca Juga: Rukun Iman: Pengertian, Penjelasan Lengkap Hikmah Keutamaan
- Kekuasaan atau kemampuan (Q.S. Surat Al Baqarah ayat 236)
- Ukuran (Q.S. Surat Ar Ra'du ayat 17)
- Mengatur atau menentukan sesuatu menurut batas-batasnya (Q.S. Surat Fussilat ayat 10)
- Ketentuan atau kepastian (Q.S. Al Mursalat ayat 23)
- Perwujudan kehendak Allah swt terhadap semua makhluk-Nya dalam bentuk-bentuk batasan tertentu (Q.S. Al Qamar ayat 49)
Macam-Macam Takdir
Dalam keseharian, iman kepada Qada dan Qadar lebih dikenal dengan sebutan iman kepada takdir. Mengutip dari buku “Sukses dengan Menguak Rahasia Qadha dan Qadar” (2015), takdir terbagi dalam dua macam yaitu takdir muallaq dan takdir mubram.
1. Takdir Muallaq
Takdir muallaq merupakan takdir yang masih bergantung pada usaha manusia dan tentu tidak terlepas dari kehendak Allah. Allah memberi kesempatan setiap hamba-Nya untuk dapat merubah dirinya menjadi lebih baik. Misalnya jika ingin kaya harta dan pandai, maka seseorang harus berusaha untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Seperti yang tertuang dalam QS Ar Ra’du ayat 11 yang artinya: "Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri".
2. Takdir Mubram
Takdir mubram merupakan ketentuan atau hukum Allah yang pasti akan terjadi kepada siapapun. Takdir mubram sudah pasti terjadi dan tidak dapat ditawar-tawar. Mulai dari ketentuan terkait kelahiran, kematian, dan hari kiamat.
Takdir kematian seperti telah dijelaskan dalam QS Al A’raf ayat 34 yang mengandung arti: “Dan tiap-tiap umat memiliki ajal. Maka apabila telah datang waktunya kepada mereka, mereka tidak dapat memundurkan dan tidak dapat memajukan waktunya sesaatpun”
Hikmah Iman kepada Qada dan Qadar
- Melatih diri untuk senantiasa banyak bersyukur dan bersabar
- Lebih mendekatkan diri dan tawakal kepada Allah SWT
- Terhindar dari sifat sombong dan putus asa
- Jiwa menjadi lebih tenang
- Menumbuhkan optimistis dan giat kerja
Berhubung Qada dan Qadar merupakan perkara yang gaib, kedua hal ini tidak dapat menjadi alasan seorang muslim pasrah terhadap takdir yang dialaminya. Dengan usaha, ikhtiar, dan doa yang selalu dipanjatkan, niscaya segala takdir baik dan buruk yang dialami telah sesuai dengan kehendak-Nya.
Seperti itulah penjelasan tentang iman kepada Qada dan Qadar menurut ajaran agama Islam.
Kontributor : Yulia Kartika Dewi