Proyek SATRIA menjadi proyek swasta pertama di Indonesia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank. Selain itu, SATRIA juga satelit pertama di dunia yang dibiayai oleh Asian Infrastructure Investment Bank dan Korea Development Bank. Transaksi pembiayaan ini berhasil mendapatkan predikat sebagai social loan untuk membiayai proyek SATRIA dalam PSN Social Financing Framework yang baru. Sustainalytics memberikan opini pihak kedua (Second-Party Opinion) mengenai PSN Social Financing Framework, dan merupakan opini yang kredibel dan berdampak luas, serta selaras dengan empat komponen utama dalam Social Bonds Principles 2020 dan Social Loan Principles 2021.
Adi Kembali menjelaskan, bahwa program ini, didukung oleh bank penjamin yaitu Bpifrance Assurance Export (Bpi), export credit agency dari Prancis, serta lembaga keuangan multilateral Asia Infrastructure Investment Bank (AIIB) yang berbasis di Beijing, Tiongkok. Persentase fasilitas pinjamannya sekitar 425 juta dolar AS, atau setara dengan 77,27 persen dari seluruh total investasi. Sementara itu sisanya sebanyak 125 juta dolar AS atau setara 22,73 persen dari total investasi SATRIA akan menggunakan modal Konsorsium PSN.
"Terima kasih atas kepercayaan, terutama kepada HSBC dan bank-bank lainnya untuk juga memberikan kepercayaan dalam memberikan biaya dalam projek ini," kata Adi dalam forum tersebut.
Berbicara teknis, Adi menuturkan bahwa nantinya PSN akan menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) produksi Thales Alenia Space (TAS) dari Prancis, dengan rocket launcher produksi Space-X yaitu Falcon 9-5500 dari Amerika Serikat.
Adapun Direktur Infrastruktur Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti), Bambang Nugroho menambahkan, proyek yang akan selesai 2023 mendatang ini diharapkan bakal memberi manfaat efisiensi yang lebih besar bagi masyarakat Indonesia yang tersebar di puluhan ribu pulau.
"Berdasarkan letak geografis, (satelit Satria-1) sangat membantu dalam hal penghematan. Efisiensi yang kita dapatkan karena letak Indonesia yang cukup sulit, karena kalau kita membangun sarana infrastruktur dengan menggunakan jalur fiber optik, tentunya membutuhkan biaya yang sangat tinggi dan proses kontruksi yang lebih sulit," kata Bambang.
Sebagai informasi, satelit SATRIA akan diluncurkan pada 2023. Proyek ini akan melengkapi berbagai inisiatif pemerintah sebelumnya termasuk Palapa Ring yang termasuk di dalam Proyek Strategis Nasional Pemerintah Indonesia (Peraturan Indonesia no. 58 tahun 2017). HSBC juga sebelumnya telah memberikan fasilitas bank guarantee yang signifikan dalam pembangunan jaringan serat optik 4G Indonesia yang termasuk dalam proyek Palapa Ring. Sejak saat itu, internet super cepat yang dihadirkan melalui proyek Palapa Ring telah berhasil menghubungkan kepulauan Indonesia melalui jaringan kabel laut dan darat sepanjang 35.000 km. Untuk mengetahui lebih lanjut bagaimana HSBC dapat mendukung bisnis Anda, hubungi kami di https://grp.hsbc/6049HhYb5.