Suara.com - Politikus PKS Mardani Ali Sera ikut buka suara terkait meningkatnya kasus Covid-19 di Jakarta. Terkait adanya lonjakan kasus Covid-19, Mardani pun mengungkit perihal usulan yang pernah diutarakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Adapun usulan Anies itu terkait pertimbangan penerapan lockdown di DKI Jakarta selama dua pekan. Pernyataaan itu diungkap Mardani lewat akun Twitter pribadinya seperti yang dikutip Terkini.id--jaringan Suara.com, Rabu (23/6/2021).
Awalnya, Mardani mengatakan, sains dan data menjadi bagian penting untuk menanggulangi peningkatan kasus Covid-19.
“Penanganan Covid-19 mesti berbasis sains & data faktual di lapangan,” cuit Mardani.
Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah SK Gubernur Dicabut, Jokowi Segera Umumkan Pemecatan Anies Baswedan?
“Dengan tren yang meningkat dan ada contoh kasus India, saya dukung usulan lockdown dua pekan untuk DKI Jakarta," imbuhnya.
Ia pun mengungkit usulan Anies tentang upaya lockdown yang telah diajukan bahkan sejak tahun 2020 silam.
“Sebenarnya sejak awal sudah diajukan Gub DKI (2020).”
Menurut Mardani Ali Sera, penanganan kasus Covid-19 di Jakarta tidak cukup jika hanya dengan direm darurat, melainkan memang harus menghentikan mobilitas warga.
“Tidak cukup cuma rem, tapi memang harus menghentikan mobilitas.”
Baca Juga: COVID-19 di Jakarta Menggila, Taman Margasatwa Ragunan Ditutup
Kemudian dalam cuitan sebelumnya, Mardani menyebutkan bahwa kasus Covid-19 harusnya ditangani secara ketat dan kejam, juga mesti berani mengambil keputusan yang tegas dan tega.
“Penanganan Covid-19 mesti ketat dan kejam. Kejam bermakna harus berani mengambil keputusan tegas dan tega,” tuturnya.
“Karena kerja di hulu jauh lebih mudah dan murah dibanding kerja di hilir,” pungkas Mardani Ali Sera.