"Misalnya, salah satu lembaga yang ada di ACT adalah Global Wakaf. Moga-moga sebulan atau paling lama 2 bulan kedepan, MUI dan ACT akan meresmikan pabrik air minum wakaf di Sukabumi insyaAllah dengan volume 25 juta liter ya," tuturnya.
"Meneruskan program-program distribusi wakaf yang selama ini diperlukan oleh masyarakat oleh orang yang makin butuh bantuan uluran tangan saat ini, akibat dampak dari pandemi yang luar biasanya," sambung dia.
Lebih lanjut, Ahyuddin meyakini dengan kerjasama ACT dan MUI, akan banyak berdatangan lembaga-lembaga umat yang ingin bekerja sama dengan MUI.
"Karena saya yakin pasti kerjasama ACT dan MUI dengan akan bergelombang berdatangan lembaga-lembaga Umat. Ini semuanya berpayungkan MUI," katanya lagi.
Sementara itu, Ketua Umum MUI Miftachul Akhyar mengatakan, kerjasama antara MUI dan ACT merupakan sebuah momentum yang tepat dan cerdas.
"Sebuah momentum yang sangat tepat sebuah langkah cerdas sekaligus gerak cepat ACT mempercayakan diri kepada MUI untuk kebaikan-kebaikan yang akan disampaikan tentang menyalurkan apa nanti," kata Miftachul.
Menurut Miftachul, langkah ACT merupakan langkah yang tepat mempercayakan MUI dalam hal bantuan keumatan.
Ia pun menyebut bahwa sejak pandemi, banyak tokoh dan lembaga yang menyalurkan dana baik itu untuk sumbangan ke Palestina, maupun untuk masyarakat yang terdampak pandemi ke MUI.
"Alhamdulillah tepat MUI menjadi pilihan. Karena di akhir-akhir ini terutama di masa pandemi, banjir sekali tokoh-tokoh lembaga-lembaga yang percaya pada MUI untuk menyalurkan dana dana dana sumbangan baik itu dari Palestina ataupun untuk umat untuk massa di masa mengalami Pendami. Ini langkah yang cerdas sesuai dengan namanya ACT aksi gerak cepat, aksi cepat tanggap," ucap dia.
Baca Juga: Serahkan Bantuan Palestina Lewat ACT, Pemkab Serang Bangun Sumur Wakaf
Sekjen MUI, Buya Amirsyah Tambunan menambahkan, kerjasama dengan ACT ini memperlebar kesempatan untuk ulur tangan semua pihak dalam menangani Covid-19.