Sudah Vaksinasi Lengkap Tapi Prof Wiku Masih Positif Covid-19, Apa Sebabnya?

Rabu, 23 Juni 2021 | 03:05 WIB
Sudah Vaksinasi Lengkap Tapi Prof Wiku Masih Positif Covid-19, Apa Sebabnya?
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito / Foto : Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito terkonfirmasi positif Covid-19 meski sudah divaksin lengkap sebanyak dua kali.

Wiku menyatakan hal ini membuktikan bahwa vaksin memang tidak sepenuhnya melindungi, protokol kesehatan dan imunitas tubuh tetap harus dijaga selama pandemi belum terkendali.

“Saya telah memperoleh vaksin lengkap sebanyak dua kali dan saat ini dinyatakan positif COVID-19. Hal ini memperlihatkan bahwa penularan masih ada dan vaksin tidak sepenuhnya melindungi dari penularan," kata Wiku keterangannya, Selasa (22/6/2021).

Meski begitu, Wiku menegaskan bukan berarti vaksin tidak efektif, sebab vaksinasi akan berhasil jika sudah terbentuk kekebalan kelompok atau herd immunity, bukan imunitas individual semata.

Baca Juga: Satgas Minta Pemda Lebih Peka Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19, Apa Maksudnya?

"Kekebalan individu tidaklah cukup dalam meredam penularan dan untuk mengatasinya dibutuhkan kekebalan komunitas (herd immunity),” ucapnya.

Wiku sendiri memperkirakan tertular virus corona saat tengah melakukan kunjungan ke sejumlah daerah seperti di Bangkalan dan Kudus.

Padahal, Wiku merasa perjalanan dinas itu sudah dilakukan secara disiplin mematuhi protokol kesehatan.

Oleh sebab itu, Wiku meminta seluruh masyarakat yang sudah mendapatkan jadwal vaksinasi untuk segera divaksin agar kekebalan kelompok atau herd immunity dapat segera tercapai.

Sejauh ini, pemerintah Indonesia telah memvaksin sebanyak 23.789.884 dosis pertama, dan 12.514.917 orang telah melengkapi dosis kedua vaksin Covid-19.

Baca Juga: Dapat Vaksin Covid-19 Cuma Modal KTP DKI Jakarta, Ini Caranya!

Total sasaran vaksinasi tahap I dan II ini 40.349.049 orang untuk tenaga kesehatan, lanjut usia, dan petugas pelayan publik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI