Suara.com - Presiden Brasil Jair Bolsonaro pada hari Senin marah pada wartawan karena menegur dirinya yang tak memakai masker. Ia juga mengumpat pada Globo Group, media terbesar di negara itu.
"Tutup mulutmu! Kamu mengerikan! Kamu mempraktikkan jurnalisme nakal, yang tidak membantu sama sekali. Kamu menghancurkan keluarga Brasil, menghancurkan agama Brasil!" kecam Bolsonaro.
Menyadur Wion News Selasa (22/03), Bolsonaro mengecam reporter itu setelah upacara militer di Guaratingueta, di negara bagian Sao Paulo.
Wartawan dari TV Vanguarda, salah satu jaringan Globo, baru saja mengingatkan Bolsonaro bahwa ia didenda di beberapa negara bagian karena menolak mengenakan masker.
Ketika reporter menunjukkan bahwa Bolsonaro tiba di upacara tanpa masker, Presiden Brasil itu membalas dengan sangat kasar dan mengumpat.
![Presiden Brasil Jair Bolsonaro saat di kediaman presiden Palacio da Alvorada di Brasilia, Brasil, Jumat (13/3/2020). [Sergio LIMA / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/03/14/65157-presiden-brasil-jair-bolsonaro.jpg)
"Saya datang seperti yang saya inginkan, kapan pun saya mau. Saya mengurus hidup saya sendiri," ujarnya sambil melepas masker hitam yang ia kenakan saat itu.
"Sekarang Anda dapat memasangnya di Jornal Nacional (siaran berita malam populer Globo): 'Saya tidak mengenakan topeng di Guaratingueta. Apakah Anda senang? sekarang?"
Pada hari Senin, ia melanjutkan pidatonya dengan menyatakan bahwa Globo adalah pers yang buruk.
"Anda pers yang buruk, jika Anda menonton Globo, Anda mendapatkan informasi yang salah. Anda harus malu pada diri sendiri karena melakukan pekerjaan yang buruk."
Baca Juga: Brasil Tuan Rumah Copa America, Jair Bolsonaro: Terserah Saya...Semua Sudah Diputuskan
![Presiden Brasil Jair Bolsonaro memegang hidung selama konferensi pers mengenai pandemi virus COVID-19, pandemi di Istana Planalto, Brasil. File foto ini diambil pada 23 Juni 2020. [Sergio LIMA / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/07/08/45927-presiden-brasil.jpg)
Grup Globo dengan cepat bereaksi. "Presiden tidak akan menghalangi atau menghambat kerja pers di Brasil dengan berteriak atau dengan intoleransi," katanya dalam sebuah pernyataan.