60 Tahun Berdiri, Pabrik Pepsi di Gaza Tutup karena Pengetatan Israel

Selasa, 22 Juni 2021 | 19:21 WIB
60 Tahun Berdiri, Pabrik Pepsi di Gaza Tutup karena Pengetatan Israel
Ilustrasi logo minuman Pepsi (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan pembotolan Pepsi di Gaza menghentikan operasi minggu ini karena pembatasan impor Israel yang semakin ketat setelah konflik 11 hari, kata pemilik perusahaan.

Menyadur rappler Selasa (22/06), gencatan senjata antara Israel dan Hamas hanya mengizinkan dimulainya kembali ekspor secara terbatas yang membuat pabrik Pepsi di Gaza semakin tertekan.

Pihaknya mengetatkan impor bahan mentah, termasuk gas karbon dioksida dan sirup yang dibutuhkan pabrik perusahaan pembotolan untuk memproduksi soda Pepsi, 7UP dan Mirinda, kata Hamam al-Yazeji dari Pepsi Gaza.

"Kemarin kami benar-benar kehabisan bahan baku, dan sayangnya kami harus menutup pabrik, memulangkan 250 pekerja," kata Yazeji.

Baca Juga: Kritik Serangan Gaza, Pejabat Israel Sebut Indonesia , Malaysia, dan Brunei Tidak Jujur

Sebelum konflik Mei, katanya, Pepsi Gaza diizinkan untuk mengimpor bahan-bahan yang dibutuhkan. Pejabat Israel tidak memberikan komentar tentang pembatasan yang diperketat.

Ilustrasi Pepsico. [AFP]
Ilustrasi Pepsi. [AFP]

Israel dan negara tetangga Mesir menjaga kontrol ketat atas perbatasan Gaza untuk menghentikan suplai senjata ke Hamas dan mencegahnya diproduksi secara lokal.

Mesir dan PBB meningkatkan mediasi pekan lalu setelah balon pembakar yang diluncurkan dari Gaza memicu serangan udara pembalasan Israel di lokasi Hamas.

Penutupan dapat terjadi di pabrik-pabrik Gaza lainnya jika pembatasan Israel berlanjut, kata para analis. Sementara itu menurut data PBB, manufaktur membentuk sekitar 10% dari ekonomi yang didominasi sektor jasa di Gaza.

Seorang perempuan Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan di Rafah, Jalur Gaza pada 15 Mei 2021. Gaza telah dibom Israel selama beberapa hari terakhir. [AFP/Said Khatib]
Seorang perempuan Palestina berjalan di antara puing-puing bangunan di Rafah, Jalur Gaza pada 15 Mei 2021. Gaza telah dibom Israel selama beberapa hari terakhir. [AFP/Said Khatib]

Pabrik Pepsi Gaza telah beroperasi sejak tahun 1961, ketika Perusahaan Minuman Ringan Yazeji yang berbasis di Gaza berhak memproduksi 7UP dan jenis soda lainnya di daerah kantong tersebut.

Baca Juga: Jet-jet Tempur Israel Kembali Lancarkan Serangan ke Jalur Gaza

Pejabat perusahaan membuat rencana untuk merayakan 60 tahun beroperasi sebelum penutupan pada hari Minggu, 20 Juni. Yazeji meneteskan air mata saat berjalan melewati pabriknya yang kosong pada hari Senin.

Penutupan itu "bencana," katanya. "Tahun ini seharusnya luar biasa, merayakan 60 tahun sejak kami memulai produksi. Kami tidak bisa menandai ulang tahun ini."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI