Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Muhammad Hudori menilai Provinsi DKI Jakarta masih memiliki banyak tantangan ke depan. Tantangan tersebut yakni menekan angka pengangguran dan memperkecil rasio ketimpangan masyarakat.
Hudori berpesan kepada Pemprov DKI Jakarta memberikan perhatian pada sejumlah aspek. Diantaranya ialah terkait angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang mencapai 8,51 persen per Februari 2021, presentase Penduduk Miskin mencapai 4,69 persen per September 2020 dan Gini Rasio yang mencapai 0,40 persen (nasional 0,385).
Hal tersebut diungkapkannya dalam sambutan pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta Memperingati HUT ke 494 Kota Jakarta di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/6/2021).
"Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentunya harus terus bekerja keras, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan angka tingkat pengangguran terbuka dan rasio ketimpangan," kata Hudori.
Baca Juga: PDIP: Revisi PP 109 Memperparah Angka Pengangguran
Sementara itu, diketahui kalau target pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024, yaitu pertumbuhan ekonomi 5,4-6,0 persen, tingkat kemiskinan 6,5-7,0 persen, Gini Rasio 0,370-0,374, tingkat pengangguran terbuka (TPT) 4,0-4,6 persen dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 75,54.
Kata Hudori, upaya-upaya pencapaian target-target tersebut, harus selaras dengan upaya mewujudkan pelayanan publik yang prima di semua sektor. Upaya mendukung kemudahan investasi, melalui reformasi struktural dan penyederhanaan birokrasi, harus terus diupayakan agar tercipta birokrasi yang fleksibel, memiliki kapabilitas yang baik dan budaya kerja yang unggul.
"Saya yakin dan percaya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu mewujudkan birokrasi yang profesional, inovatif, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi,” ujarnya.
Selain itu, Hudori juga menyinggung soal tingginya jumlah penduduk di DKI Jakarta mendorong adanya potensi bagi ibu kota Indonesia tersebut. Dari data yang dimilikinya, presentase penduduk usia produktif (15-64 tahun) di Jakarta itu mencapai 71,98 persen dan indeks pembangunan manusianya mencapai 80,77 persen.
"ini merupakan yang tertinggi di Indonesia,” ucapnya.
Baca Juga: Menaker Ida: Pengantar Kerja Berperan Penting Turunkan Angka Pengangguran
Dukungan sumber daya manusia maupun letak geografis yang strategis tersebut, dijelaskan Hudori masih menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian dan keuangan terbesar di Indonesia.
Meskipun pada kuartal pertama pada tahun 2021 ini Jakarta masih mencatat pertumbuhan yang minus yakni -1,65 persen, akan tetapi Jakarta mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp 8,76 triliun (terbesar ketiga di Indonesia), dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai USD 1.003,5 juta.
“Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta masih merupakan yang terbesar (tahun 2020 tercatat 2.772,381 triliun) sehingga potensi untuk pulih dan tumbuh kembali sangat besar."