Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menyampaikan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi, berkisar 4-6 meter di perairan Samudra Hindia selatan Jawa dan Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Selasa sampai Kamis (24/6/2021).
Selain itu, hari ini gelombang setinggi 2,5 sampai 4 meter berpeluang terjadi di perairan utara Sabang, perairan barat Sumatera, Samudra Hindia barat Sumatera, Selat Sunda, perairan selatan Jawa-Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Sumba, dan Laut Arafuru.
Sedangkan gelombang dengan tinggi 1,25 sampai 2,5 meter berpotensi terjadi di perairan Selat Malaka bagian utara, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan Pulau Sawu, perairan selatan Kupang-Pulau Rotte, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu, Samudra Hindia selatan Kupang-Pulau Rotte, Laut Natuna bagian utara, dan Laut Jawa.
Tinggi gelombang di perairan Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores bagian timur, perairan selatan Baubau-Kepulauan Wakatobi, perairan Manui-Kendari, Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Sermata-Kepulauan Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Kei-Aru, dan perairan utara Papua juga diprakirakan berkisar 1,25 sampai 2,5 meter.
Baca Juga: DIY Masuk Musim Kemarau Tapi Masih Diguyur Hujan, Begini Penjelasan BMKG
Pola gerakan dan kecepatan angin memicu munculnya gelombang tinggi di wilayah-wilayah perairan tersebut.
Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo mengatakan bahwa pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan 5 sampai 20 knot.
"Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari timur ke selatan dengan kecepatan 5 sampai 35 knot," kata Eko.
Menurut dia, kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan Kepuauan Mentawai, perairan Bengkulu-Enggano, perairan selatan Jawa Barat, dan Laut Arafuru.
Kehadiran gelombang tinggi berisiko mengganggu kegiatan pelayaran. BMKG selalu mengimbau masyarakat mewaspadai potensi munculnya gelombang tinggi, terutama nelayan dan operator kapal.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG 22 Juni Bogor-Depok
"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Eko. (Antara)