Suara.com - Hari ini, 22 Juni 2021, Jakarta merayakan ulang tahunnya yang ke-494. Sejumlah capaian dan tantangan yang dihadapi oleh ibu kota negara ini dipaparkan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Muhammad Hudori.
Menurut Hudori, letak geografis DKI Jakarta yang strategis, ditambah lagi dengan jumlah penduduk yang cukup besar yakni sebanyak 10,56 juta jiwa, Jakarta memiliki sejumlah potensi.
“Dengan persentase Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun) sebesar 71,98 persen serta Indeks Pembangunan Manusia DKI Jakarta yang mencapai 80,77 persen, dan ini merupakan yang tertinggi di Indonesia,” kata Hudori dalam sambutannya pada Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta Memperingati HUT ke 494 Kota Jakarta di Ruang Rapat Paripurna, Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (22/6/2021).
Dukungan sumber daya manusia maupun letak geografis yang strategis tersebut, masih menjadikan Jakarta sebagai pusat perekonomian dan keuangan terbesar di Indonesia. Meskipun pada kuartal pertama pada tahun 2021 ini Jakarta masih mencatat pertumbuhan yang minus (-1,65 persen), akan tetapi Jakarta mencatat realisasi investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp8,76 triliun (terbesar ketiga di Indonesia), dan realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai US$ 1.003,5 juta.
Baca Juga: Kasus Covid-19 Meroket, Anies Tetap Gelar Upacara HUT Jakarta
“Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jakarta masih merupakan yang terbesar (tahun 2020 tercatat 2.772,381 triliun) sehingga potensi untuk pulih dan tumbuh kembali sangat besar,” kata Hudori.
Selain capaian-capaian tersebut, terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perhatian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, antara lain angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), yaitu 8,51 persen (per-Februari 2021), Persentase Penduduk Miskin per-September 2020 mencapai 4,69 persen (nasional 10,19 persen) serta Gini Rasio yang mencapai 0,40 (nasional 0,385).
“Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentunya masih harus terus bekerja keras, khususnya dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menekan angka tingkat pengangguran terbuka dan rasio ketimpangan,” tandasnya.
Sementara itu diketahui target pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam RPJMN 2020-2024, yaitu Pertumbuhan Ekonomi 5,4-6,0 persen, tingkat kemiskinan 6,5-7,0 persen, Gini Rasio 0,370-0,374 persen, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4,0-4,6 persen, dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 75,54.
Menurut Hudori, upaya-upaya pencapaian target-target tersebut, harus selaras dengan upaya mewujudkan pelayanan publik yang prima di semua sektor. Upaya mendukung kemudahan investasi, melalui reformasi struktural dan penyederhanaan birokrasi, harus terus diupayakan agar tercipta birokrasi yang fleksibel, memiliki kapabilitas yang baik dan budaya kerja yang unggul.
Baca Juga: HUT DKI Jakarta Ke-494, Ini Suka Duka Warga Selama Tinggal di Ibukota
“Saya yakin dan percaya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mampu mewujudkan birokrasi yang profesional, inovatif, dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi informasi,” tutupnya.